Pertemuan Mega-Prabowo, Hendri Satrio: Pasti Ada Deal

1 week ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto sebagai langkah strategis yang berpotensi memperkuat pemerintahan ke depan. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap konsolidasi elite politik demi menjaga kualitas demokrasi.

Pertemuan dua tokoh nasional tersebut berlangsung selama dua jam pada Senin malam, 8 April 2025. Menurut Hendri, pertemuan ini menunjukkan adanya kesepakatan politik di antara keduanya. “Deal. Pasti deal. Deal-nya apa? Kita nggak usah tahu kok, nggak usah kita pikirkan. Tapi yang jelas, ini bagus buat pemerintahan,” kata Hendri dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 10 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hendri memperkirakan, kesepakatan itu berpotensi melibatkan PDI Perjuangan dalam pemerintahan Prabowo. “Sangat mungkin kader PDI Perjuangan akan masuk ke kabinetnya Prabowo, dan Prabowo mungkin saja akan hadir di acara Kongresnya PDI Perjuangan,” ujarnya.

Ia menyoroti waktu dan suasana pertemuan yang dilakukan malam hari sebagai indikasi urgensi politik. Foto pertemuan keduanya yang dirilis ke publik, kata dia, memperkuat spekulasi soal adanya manuver politik yang sedang dirancang. “Dilakukan malam hari, seperti tak bisa menunggu pagi. Tapi setiap silaturahim adalah baik,” ujar Hendri.

Meski demikian, Hendri mengingatkan bahwa penguatan hubungan elite politik juga menjadi tantangan tersendiri bagi demokrasi. Ia menekankan peran penting DPR dalam memastikan keseimbangan kekuasaan. “Buat demokrasi, ini challenge bagus. Masyarakat sipil harus benar-benar mengandalkan DPR untuk mengkritisi pemerintah,” ucapnya.

Ia juga menyinggung kemungkinan dinamika dalam relasi Megawati dan Presiden Joko Widodo sebagai bagian dari proses kesepakatan tersebut. Menurut Hendri, isu ini bisa menjadi faktor yang mempengaruhi jalannya negosiasi. “Kelihatannya deal-nya agak lama dipikirkan, terutama soal hubungan Ibu Mega dan Pak Jokowi. Mungkin Ibu Mega bilang, 'Pak Prabowo, urusan saya dengan Pak Jokowi itu urusan saya,’ dan Pak Prabowo setuju,” ujarnya.

Hendri pun menyebut potensi adanya pertemuan lanjutan, termasuk melibatkan Presiden Jokowi secara lebih langsung. Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco yang disebutnya berperan dalam memfasilitasi pertemuan tersebut. “Apakah baik? Menurut saya baik. Apakah perlu dikritisi? Tetap harus dikritisi,” kata Hendri.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan, pertemuan itu terwujud lantaran pembicaraan pendahuluan dari pimpinan kedua partai. “Pertemuan itu terjadi karena sebuah pembicaraan pendahuluan, dari para pemimpin partai PDI dan Gerindra, yang terus-menerus melakukan pembicaraan untuk menyamakan persepsi, dan akhirnya pertemuan itu terjadi,” ucapnya.

Muzani mengatakan, rencana pertemuan sudah berlangsung lama, tertunda karena kesibukan masing-masing. “Pertemuan itu sudah beberapa kali diinisiasi, dan karena kesibukan kedua beliau akhirnya beberapa kali ter-cancel, dan Alhamdulillah pada momen lebaran ini akhirnya terjadi,” tuturnya. 

Read Entire Article
Parenting |