Pesan-pesan Paus Fransiskus Selama 4 Hari di Indonesia

1 hour ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus wafat pada Senin, 21 April 2025, di tempat tinggalnya di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus Fransiskus wafat di usia ke-88 tahun. Wafatnya Paus Fransiskus meninggalkan duka yang mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apalagi Paus Fransiskus sempat berkunjung ke tanah air selama empat hari pada 3-6 September 2024 dalam rangka perjalanan apostoliknya. Selama empat hari berada di Indonesia, Paus melakukan pertemuan dengan presiden Ke-7, Joko Widodo, saat berkunjung ke Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, hingga melakukan Misa Akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno. 

Sebagai Pemimpin Gereja Katolik Sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus juga senantiasa menyampaikan berbagai pesan penting dalam setiap kunjungan yang dilakukannya. Lalu, apa saja pesan yang dibawa Paus dalam perjalanan apostoliknya?

Tiga Pesan Untuk Indonesia

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan tiga pesan Paus Fransiskus untuk bangsa Indonesia. "Pertama, keragaman di Indonesia merupakan kekuatan dan harus dipelihara dan menjadi blessing atau anugerah bagi bangsa Indonesia ini,” imbuhnya kepada media di ruang VVIP Bandara Soekarno Hatta, Jumat, 6 September 2024, dikutip dari laman resmi Kementerian Agama.

Kedua, Paus Fransiskus berpesan agar senantiasa mengedepankan dialog untuk mengatasi setiap perbedaan dan perselisihan. “Kemudian, menjaga lingkungan agar tetap hijau, karena itu menjadi milik atau hak generasi-generasi yang akan datang,” sambungnya.

Membangun Peradaban Perdamaian

Paus juga berpesan untuk tidak lelah dalam membangun peradaban dan perdamaian di Nusantara. "Janganlah lelah berlayar dan menebarkan jalamu, janganlah lelah bermimpi dan membangun lagi sebuah peradaban perdamaian. Beranilah selalu untuk mengimpikan persaudaraan!" seru Paus Fransiskus dalam gelaran Misa Kudus di kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis, 5 September 2024, dikutip dari Antara.

Paus juga mengajak umat katolik untuk mengikuti jejak Santa Teresa dari Kalkuta. "Ketika kita tidak memiliki apa pun untuk diberikan, hendaklah kita memberikan ketiadaan itu. Dan ingatlah, bahkan ketika kamu tidak menuai apa-apa, jangan pernah lelah menabur," ucapnya mengutip perkataan Santa Teresa.

Menaburkan Kasih

Paus mendorong seluruh umat Katolik di Indonesia untuk menaburkan kasih dengan penuh keyakinan. Selain itu, ia mendorong untuk terus memperlihatkan kebaikan budi dan hati dengan senyum khas yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia untuk menjadi pembangun persatuan dan perdamaian.

"Dengan demikian, anda akan menyebarkan aroma harapan di sekeliling anda," ujarnya di kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis, 5 September 2024, dikutip dari Antara.

Menjaga Ikatan Persahabatan

Paus Fransiskus menyerukan pentingnya merawat ikatan antar sesama manusia. Ia menilai bahwa manusia sering berusaha menemukan kesamaan di tengah perbedaan. Namun, menurutnya, pendekatan semacam itu justru bisa memicu perpecahan, terutama ketika perbedaan dogma dan pengalaman keagamaan.

“Yang benar-benar mendekatkan kita adalah menciptakan hubungan antara perbedaan-perbedaan kita, dengan menjaga agar ikatan persahabatan, perhatian, dan timbal balik tumbuh,” kata Paus Fransiskus di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat pada Kamis, 5 September 2024.

Soal Bela Rasa

Paus Fransiskus juga menyinggung soal bela rasa, yang menjadi salah satu moto dalam perjalanan apostoliknya ke Indonesia dan negara-negara Asia Pasifik lain. "Yang membuat dunia bergerak maju bukanlah perhitungan kepentingan pribadi--yang umumnya berujung pada kerusakan ciptaan dan pemecah belahan komunitas-tapi mempersembahkan kasih kepada sesama," kata Paus di Gereja Katedral Jakarta pada Rabu, 4 September 2024.

Ia menuturkan bela rasa tidak menggelapkan visi kehidupan yang sejati. Bahkan sebaliknya, bela rasa membuat seseorang mampu melihat berbagai hal lebih baik dalam terang kasih secara spontan. "Kita melihat realitas dengan baik hanya dengan mata hati," ujarnya.

Mendoakan Masyarakat Indonesia

Saat mengunjungi Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024, pemimpin umat katolik bernama asli Jorge Mario Bergoglio ini menyampaikan pesan dalam bahasa Italia itu di atas kertas berwarna putih-gading berkelir tinta emas.

"Terbenam dalam keindahan tanah ini, tempat pertemuan dan dialog antar budaya dan agama yang berbeda. Saya mendoakan agar masyarakat Indonesia semakin bertumbuh dalam keimanan, persaudaraan, dan kasih sayang. Semoga Tuhan memberkati Indonesia," kata Paus Fransiskus dalam goresan melalui tinta hitam sebanyak empat baris.

Di bawah pesan itu, Fransiskus membubuhkan tanda tangan mungil yang terbaca sebuah tulisan: "Franciscus". Tulisan tangan itu ia berikan kepada Presiden Joko Widodo. Paus menaruh selembar pesannya dalam map berwarna coklat.

Daniel Ahmad Fajri, Khumar Mahendra, Amelia Rahima Sari, Francisca Christy Rosana, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Read Entire Article
Parenting |