Politikus PDIP Bantah PSI soal Dampak Buruk Pulau Kucing di Jakarta

1 day ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan membantah Partai Solidaritas Indonesia soal dampak buruk pulau kucing di kawasan Kepulauan Seribu. PSI sebelumnya menyebut ide pulau kucing yang merupakan gagasan Gubernur Jakarta Pramono Anung berpotensi merusak ekosistem Pulau Tidung Kecil yang berfungsi sebagai tempat konservasi burung kutilang.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta dari Fraksi PDIP Hardiyanto Kenneth membela gagasan pulau kucing dari Gubernur Pramono. Menurut Kenneth, Pulau Tidung Kecil berada di zona wisata, bukan zona inti maupun zona penyangga, dalam Rencana Detail Tata Ruang Kepulauan Seribu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kenneth berujar Pulau Tidung Kecil tidak memiliki wilayah konservasi khusus untuk hewan tertentu. "Jadi kekhawatiran kehadiran kucing akan mengganggu habitat burung di pulau Tidung Kecil pun tidak beralasan," kata Kenneth melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Dia berujar peruntukkan Pulau Tidung Kecil sebagai wilayah wisata juga menjadi pertimbangan untuk menjadikan lokasi itu pulau kucing. Pramono, kata Kenneth, juga mengacu kepada ketentuan itu untuk penentuan lokasi.

Kenneth mengklaim wacana pembukaan wisata pulau kucing di Kepulauan Seribu juga sudah melewati kajian akademis. "Tidak ada satu pun penelitian yang menyatakan keberadaan kucing-kucing di Jakarta ini mengancam populasi burung," ucap dia. Menurut Kenneth, spesies burung di Jakarta justru terancam dengan limbah cair, sampah plastik, hingga perburuan.

Dengan membangun pulau kucing, Kenneth berujar Jakarta bisa memiliki daya tarik wisata unik hingga mencegah overpopulasi mamalia tersebut. "Di pulau tersebut mereka bisa hidup bebas tanpa ancaman kekerasan atau kelaparan," kata dia.

Wacana pulau kucing sebelumnya mendapat kritik dari Francine Widjojo, anggota Komisi B DPRD Jakarta dari Fraksi PSI. Francince menyampaikan ketidaksetujuaannya dalam pengelolaan wilayah di Kepulauan Seribu sebagai pulau kucing. Penolakannya ini berdasarkan pandangannya bahwa kucing merupakan predator alami bagi satwa liar, seperti burung.

Dia juga menyampaikan bahwa pemindahan banyaknya kucing ke dalam suatu pulau akan menambah beban pemeliharaan pemerintah. "Pemindahan kucing-kucing ke pulau tersebut dapat mengganggu ekosistem dan akan menimbulkan beban pemeliharaan jangka panjang karena mereka perlu dirawat seumur hidup,” kata dia.

Ester Veny Novelia Situmorang dan Vedro Imanuel Girsang berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Read Entire Article
Parenting |