Prabowo Panggil Muzani dan Dasco ke Istana, Bahas Evaluasi Direksi BUMN

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengundang Ketua MPR sekaligus Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad untuk makan siang di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 29 April 2025. Selain keduanya, hadir pula Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Muzani mengatakan, Prabowo membahas evaluasi direksi BUMN. BUMN selama ini sudah mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) cukup signifikan. Prabowo ingin BUMN menjadi institusi yang kuat dan berkontribusi nyata terhadap pembangunan nasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Tadi diomongin sedikit memang tentang berapa kinerja badan usaha negara. Beliau berharap bisa menjadi sebuah unit usaha negara yang memiliki kekuatan yang cukup tangguh. Karena di satu sisi penyertaan modal dari negara cukup signifikan nilainya,” kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 29 April 2025.

Menurutnya, masyarakat memiliki ekspektasi tinggi terhadap kinerja penyelenggara di tubuh BUMN. Hal tersebut termasuk BUMN yang bergabung dalam Danantara agar mampu memberi kontribusi besar bagi pembangunan ekonomi nasional.

“Di sisi lain yang diharapkan sama masyarakat dari kinerja para penyelenggara di badan usaha milik negara termasuk yang bergabung dalam Danantara bisa memberi andil yang besar bagi perkembangan pembangunan ekonomi di Indonesia. Terutama untuk kesejahteraan rakyat dan masyarakat Indonesia,” kata dia.

Muzani mengatakan, pertemuan itu tidak membahas soal pengunduran diri Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan. Dia mengklaim, makan siang itu tidak membahas hal serius.

"Makan siang tidak ada yang serius. Engga membahas yang politis," kata dia.

Muzani mengaku belum mengetahui kabar mundurnya Hasan. Dia juga tidak mengetahui Hasan sudah mengundurkan diri sejak Senin, 21 April 2025.

"Saya belum tahu maka dari itu cerita atau berita itu saya belum bisa konfirmasi kebenarannya," kata dia.

Ditanya pengganti Hasan Nasbi, Muzani kembali mengatakan belum mengetahui informasi pengunduran diri Hasan. Meski begitu, Muzani mengatakan, gaya komunikasi pemerintah memang harus terus disempurnakan. Sehingga, informasi bisa lebih cepat dan tepat disampaikan kepada masyarakat.

Hasan Nasbi telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden. Hasan mengatakan sudah mengundurkan diri sejak Senin, 21 April 2025 lalu. Surat pengunduran diri Hasan sudah dikirimkan kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Seskab dan Mensesneg.

"Pada 21 April 2025 sepertinya saat itu sudah tiba, surat pengunduran diri saya tandatangani dan saya kirimkan kepada Presiden lewat dua kawan baik saya. Mensesneg dan Seskab," kata Hasan Nasbi dalam video yang diunggah Total Politik, Selasa, 29 Aprili 2025. Anggota Kantor Komunikasi Presiden Ujang Komarudin sudah mengizinkan Tempo mengutip video itu. 

Hasan mengaku, mengundurkan diri karena ada sesuatu yang tidak bisa ditangani lagi. Ucapan itu juga pernah disampaikan Hasan pada beberapa tayangan podcast.

"Sudah pernah saya sampaikan kepada khalayak dalam beberapa tayangan podcast bahwa kalau ada sesuatu yang sudah tidak bisa lagi saya atasi atau kalau ada persoalan yang sudah di luar kemampuan saya, maka tidak perlu ribut-ribut, tidak perlu heboh-heboh, kita pun harus tahu diri dan kemudian mengambil keputusan untuk menepi," kata dia. 

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi sebelummya membantah Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi di-reshuffle setelah perubahan struktur juru bicara utama Presiden Prabowo Subianto. Prasetyo mengatakan Kantor Komunikasi Kepresidenan tetap bertugas seperti biasa setelah dirinya ditunjuk sebagai juru bicara utama Presiden.

Pada pertengahan Maret, Tempo mengalami sederet teror. Teror terdiri dari kiriman paket kepala babi tanpa telinga, bingkisan berisi enam tikus mati dengan kepala terpotong, hingga kejahatan digital berupa doksing terhadap Francisca Christy Rosana alias Coca, jurnalis desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus.

Alih-alih mengecam teror, Kepala Kantor Kepresidenan Hasan Nasbi justru memberikan pernyataan yang menuai kontroversi. Ia menyarankan agar kepala babi tersebut dimasak. 

“Sudah dimasak saja,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Maret 2025.

Pernyataan tersebut didasarkan pada respons Cica di media sosial X, yang dianggap Hasan sebagai lelucon. Ia berpendapat bahwa jika korban sendiri tidak merasa terancam, maka insiden ini sebaiknya tidak dibesar-besarkan. “Saya lihat medsos Cica. Dia minta dikirim daging babi. Artinya dia tidak terancam. Dia bisa bercanda. Kirimin daging babi dong,” kata Hasan.

Hasan juga mempertanyakan apakah kepala babi yang dikirim benar-benar merupakan ancaman atau hanya sekadar lelucon. “Apakah itu beneran seperti itu? Atau cuma jokes? Karena mereka menanggapinya dengan jokes,” ujar Hasan Nasbi.

Presiden Prabowo mengakui ucapan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi soal teror kepala babi ke kantor Tempo salah. Dalam pernyataannya, Hasan Nasbi menyarankan agar kepala babi yang dikirim ke jurnalis Tempo Francisca Christy Rosana untuk dimasak saja.

"Itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru, saya kira Beliau menyesal," kata Prabowo dalam wawancara di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 6 April 2025

Read Entire Article
Parenting |