Profil Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan yang Mengundurkan Diri

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyatakan mundur dari jabatannya. Surat pengunduran tersebut telah disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

"Pada hari ini, 21 April 2025 sepertinya saat itu sudah tiba, surat pengunduran diri saya tandatangani dan saya kirimkan kepada Presiden lewat dua kawan baik saya. Mensesneg dan Seskab," kata Hasan Nasbi dalam video yang diunggah Total Politik, Selasa, 29 Aprili 2025. Anggota Kantor Komunikasi Presiden, Ujang Komarudin, sudah mengizinkan Tempo mengutip video itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Alasan Hasan mengundurkan diri adalah karena ada sesuatu yang tidak bisa ditangani lagi. Ucapan itu juga pernah disampaikan Hasan pada beberapa tayangan podcast.

"Sudah pernah saya sampaikan kepada khalayak dalam beberapa tayangan podcast bahwa kalau ada sesuatu yang sudah tidak bisa lagi saya atasi atau kalau ada persoalan yang sudah di luar kemampuan saya, maka tidak perlu ribut-ribut, tidak perlu heboh-heboh, kita pun harus tahu diri dan kemudian mengambil keputusan untuk menepi," kata dia.

Sosok Hasan Nasbi sempat menyita perhatian publik karena tanggapannya soal teror kepala babi kepada Tempo. Alih-alih mengecam teror, Hasan Nasbi justru menyarankan agar kepala babi tersebut dimasak. “Sudah dimasak saja,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Maret 2025.

Lalu, seperti apa profil Hasan Nasbi? Berikut informasinya. 

Profil Hasan Nasbi

Hasan Nasbi adalah pria kelahiran Bukittinggi pada tahun 1979. Ia meniti karir sebagai konsultan politik. Selain itu, ia juga memiliki latar belakang sebagai wartawan.

Hasan berkarier sebagai peneliti di Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) dari tahun 2006 hingga 2008. 

Sosok Hasan Nasbi mulai dikenal luas saat menjadi pendukung fanatik pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012. Dukungan ini tidak hanya bersifat publik, tetapi juga menandai awal dari kedekatan personal antara Hasan dan Jokowi. 

Kedekatan ini terus terjalin, bahkan Hasan berperan penting dalam strategi kemenangan Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019. Kesetiaan Hasan terhadap Jokowi pun berlanjut pada Pilpres 2024, di mana ia menjadi juru bicara TKN pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dengan Gibran sebagai putra sulung Jokowi.

Peran Hasan dalam kemenangan Jokowi tidak hanya diakui oleh kalangan dalam, tetapi juga oleh Prabowo yang merupakan rival Jokowi di dua Pilpres itu. Pada Desember 2023, Prabowo mengungkapkan dalam sebuah kesempatan, Hasan merupakan salah satu operator politik kunci yang turut berkontribusi besar terhadap kesuksesan Jokowi di panggung politik nasional.

Mendirikan Cyrus Network

Hasan Nasbi juga dikenal sebagai konsultan politik sekaligus pendiri lembaga survei Cyrus Network. Lembaga ini telah berdiri sejak 2010 dan bergerak di bidang urusan publik, riset dan analisis, konsultasi politik, keterlibatan sosial, penghitungan suara cepat dan real count, hubungan dengan pemerintah, iklan digital, pengelolaan media sosial, serta kampanye digital.

Cyrus Network telah membangun reputasi sebagai konsultan politik. Mereka menggabungkan keahlian riset, pemahaman mendalam terhadap kebijakan publik dan media, serta memiliki jaringan luas dengan pembuat kebijakan dan pelaku media untuk membantu klien meraih target yang diinginkan. 

Hendrik Yaputra, Michelle Gabriela, dan Hendrik Khoirul Muhid berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 
Read Entire Article
Parenting |