Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Dipangkas jadi Makin Jauh dengan Target Prabowo

4 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7 persen untuk periode 2025, dari sebelumnya di angka 5 persen. Selain itu, ekonomi RI diperkirakan hanya tumbuh dengan rata-rata berada di level 4,8 persen hingga 2027.

Dalam laporan Macro Poverty Outlook edisi April 2025, Bank Dunia menyebut kemiskinan dan pengangguran di Indonesia menurun, tetapi penciptaan lapangan kerja kelas menengah tertinggal. Oleh karena itu, diperlukan reformasi struktural untuk mempercepat pertumbuhan, serta kehatian-hatian bersikap dalam menentukan kebijakan fiskal dan moneter. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ketidakpastian kebijakan global dan domestik memicu arus keluar portofolio yang menekan rupiah. Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan mencapai rata-rata 4,8 persen hingga 2027, tetapi ketidakpastian dalam kebijakan perdagangan dapat mempengaruhi investasi dan pertumbuhan,” tulis Bank Dunia dalam laporan yang dirilis pada Kamis, 10 April 2025 tersebut. 

Selain Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF) telah lebih dahulu merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya sebesar 4,7 persen pada 2025, dari sebelumnya 5,1 persen. Hal tersebut tercantum dalam laporan World Economic Outlook edisi April 2025. 

Menanggapi perubahan proyeksi oleh IMF, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati optimistis bahwa ekonomi Indonesia masih akan tumbuh hingga 5 persen pada 2025. “Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 diperkirakan tetap akan mencapai sekitar 5 persen,” kata Bendahara Negara dalam konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Keuangan (KSSK) II Tahun 2025. 

Kendati mengalami koreksi, Sri Mulyani berpendapat bahwa penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dibandingkan negara lain, misalnya Thailand yang 1,1 persen lebih rendah. Menurut dia, penurunan yang drastis tersebut diakibatkan oleh ketergantungan beberapa negara terhadap perdagangan luar negeri. 

Exposure dari perdagangan internasional mereka lebih besar dan dampak atau hubungan dari perekonomian mereka terhadap AS juga lebih besar,” ucap Sri Mulyani. 

Adapun sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 8 persen dalam kurun waktu lima tahun pemerintahannya hingga 2029. Dia pun mengaku semakin percaya diri bahwa target tersebut dapat tercapai setelah mempelajari kondisi perekonomian nasional. 

“Semakin saya mempelajari keadaan perekonomian kita, saya semakin merasa percaya diri, saya optimistis, saya percaya, saya yakin, kita akan mencapai, bahkan mungkin melebihi 8 persen pertumbuhan,” ujar Prabowo saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Konsolidasi Persatuan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Kamis, 16 Januari 2025, seperti dikutip dari Antara

Prabowo mengungkapkan, keyakinan itu muncul walaupun dirinya baru menjabat selama tiga bulan sebagai Presiden sejak dilantik pada Ahad, 20 Oktober 2024. Dia pun mengakui bahwa tidak sedikit pihak yang meragukan target pertumbuhan ekonomi tersebut. 

“Mungkin banyak yang nyinyir. Ini salah satu kelemahan elite Indonesia adalah tidak percaya diri, suka melihat kawan susah, susah melihat kawan senang. Ini sifat kita. Saya mengoreksi diri, mungkin terlalu lama kita dijajah, jadi merasa rendah diri,” kata Prabowo. 

Kendati demikian, dia percaya diri dengan target pertumbuhan ekonomi itu setelah masuk dalam pemerintahan dan dibantu oleh menteri-menteri Kabinet Merah Putih. Namun, dia mengingatkan bahwa untuk mencapai target, pengelolaan ekonomi harus dilakukan secara efisien, berbasis pada logika dan perhitungan yang akurat, serta menghentikan pemborosan. 

“Tidak mungkin ada organisasi yang survive (bertahan) kalau pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Karena itu, saya bertekad memimpin suatu pemerintahan yang efisien,” ucap Prabowo. 

Ilona Estherina berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 
Read Entire Article
Parenting |