Putin Ucapkan Terima Kasih ke Hamas Saat Temui Sandera Rusia

2 days ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu larut malam bertemu dengan warga negara Rusia yang dibebaskan dari Gaza setelah serangan Hamas pada Oktober 2023 di Israel. Seperti dilansir Al Arabiya dan Anadolu pada Kamis 17 April 2025, Putin mengatakan hubungan lama Moskow dengan Palestina membantu mengamankan kebebasan Alexander Trufanov.

"Fakta bahwa Anda sekarang bebas adalah hasil dari hubungan stabil Rusia selama bertahun-tahun dengan rakyat Palestina, dengan perwakilan dari berbagai organisasi," kata Putin kepada Alexander Trufanov dan anggota keluarganya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Di sini kami harus menyampaikan rasa terima kasih kepada pimpinan dan sayap politik Hamas atas tindakan kemanusiaan ini," kata kantor berita tersebut dalam pertemuan di Kremlin pada Rabu larut malam.

Rusia, kata Putin, “telah benar-benar melakukan segala yang mungkin” untuk mengamankan pembebasan Trufanov. Ia berjanji akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk memastikan mereka yang masih ditawan akan dibebaskan.

Trufanov dibebaskan setelah hampir 500 hari ditawan pada Februari sebagai bagian dari pembicaraan yang mengarah pada gencatan senjata. Dia berterima kasih kepada Putin karena membantu mengamankan pembebasannya dan berharap pembebasan semua sandera yang tersisa yang dia anggap “seperti saudara.”

Putin juga memberikan bunga kepada ibu Trufanov, Elena, dan tunangannya, Sapir Cohen, yang juga termasuk di antara sekitar 250 sandera yang ditawan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.

Mereka dibebaskan pada akhir tahun 2023, seperti halnya nenek Trufanov. Ayah Trufanov tewas dalam serangan itu.

Rabi kepala Rusia dan kepala federasi komunitas Yahudi Rusia juga ikut serta dalam pertemuan tersebut.

Rusia telah berupaya menjaga hubungan baik dengan kedua pihak yang berkonflik, tetapi mengatakan penyelesaian di Timur Tengah hanya mungkin dilakukan berdasarkan solusi dua negara.

Sejak 2 Maret, Israel telah menutup jalur penyeberangan Gaza, menghalangi pasokan penting memasuki wilayah kantong itu meskipun ada banyak laporan tentang kelaparan di wilayah yang dilanda perang itu.

Tentara Israel kembali melancarkan serangan mematikan di Gaza pada 18 Maret, yang menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku pada Januari.

Lebih dari 51.000 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, telah tewas di Gaza dalam serangan brutal Israel sejak Oktober 2023.

Read Entire Article
Parenting |