Ratusan Orang Tua di Depok Daftarkan Anak Ikut Pendidikan Barak Militer ala Dedi Mulyadi

1 month ago 9

TEMPO.CO, Depok - Sejumlah orang tua di Depok tertarik mengikuti pendidikan anak ke barak militer ala Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Per Senin, 26 Mei 2025 pukul 12.00 WIB, tercatat ada 285 anak mendaftar melalui google form. Pendaftaran program telah dimulai sejak 19 Mei hingga 27 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah Kota Depok masih membuka pendaftaran dan menyeleksi peserta gelombang pertama yang akan dimulai pada 1 Juni 2025. Kegiatan akan dilakukan di Batalyon Perhubungan (Yonhub) TNI AD Jatijajar, Kecamatan Tapos.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Depok Lienda Ratnanurdianny mengungkapkan dari 285 anak, mereka yang mendaftar rata-rata jenjang pendidikan SMP atau sederajat berusia 13 sampai 15 tahun.

"Sesuai dengan arahan dari Pak Wali bahwa memang ini orang tua yang diberikan kesempatan untuk mendaftarkan anaknya, walaupun nanti kita akan di screening lagi, ya seleksi lagi," ungkap Lienda, Senin, 26 Mei 2025.

Semula, Lienda mengatakan, tiap gelombang hanya diisi 30 sampai 50 peserta. Namun, kata dia, tingginya animo warga Depok membuat pihaknya mengupayakan untuk mengirim 100 anak pada tahap pertama. 

"Nanti akan ada gelombang kedua," kata Lienda.

Selain berlokasi di Yonhub AD Jatijajar, kegiatan ini juga rencananya akan bertempat di Batalyon 328 Kostrad Cilodong.

"Tempat ada dua kemungkinan ya, karena ada perkembang situasi dan juga dinamika," jelas Lienda.

Mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Depok ini menerangkan materi program akan diisi TNI dan perwakilan Dinas Pendidikan Kota Depok untuk pembelajaran sekolah. 

"Kemudian konseling nanti bekerja sama dengan DP3AP2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana)," kata Lienda. 

Lienda menambahkan, materi yang akan diberikan terkait kedisiplinan, sikap dan perilaku, mental rohani, keagamaan sesuai kepercayaan masing-masing, ideologi Pancasila, sejarah perjuangan bangsa, wawasan kebangsaan, dan bimbingan konseling.

"Konseling psikolog kaitannya kerja sama dengan DP3AP2KB. Kemudian kalau untuk pengetahuan dan keterampilan nanti ada bidang pengetahuannya tentang kepemimpinan, bahaya narkoba, bidang keterampilan, perlindungan kepada anak juga, ada PBB (Peraturan Baris Berbaris), ada outbound, ada senam pagi dan juga pendidikan pendidikan pengetahuan yang lainnya," ucap Lienda.

Read Entire Article
Parenting |