INFO NASIONAL - Kota Sumenep, yang terletak di ujung timur Pulau Madura, merupakan destinasi yang kaya akan sejarah, budaya, dan kuliner khas. Selain dikenal dengan jejak kejayaan Kerajaan Sumenep, kota ini juga menawarkan berbagai wisata menarik yang memikat wisatawan, mulai dari keindahan alam hingga kuliner legendaris yang telah ada sejak puluhan tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pesona Wisata Sejarah dan Alam di Sumenep
- Wisata Mangrove Kedatim
Wisata Mangrove Kedatim menjadi salah satu destinasi paling hits di Sumenep tahun ini. Berlokasi di Dusun Ro'soro, Kebundadap Timur, Kecamatan Saronggi, Sumenep dengan menghadirkan hutan mangrove yang asri dan jembatan kayu yang Instagramable menjadikannya tempat favorit untuk berfoto. Selain menikmati keindahan alam, kamu juga bisa belajar tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove. Pengunjung dapat melakukan trekking ringan sambil menikmati udara segar dan suara alam yang menenangkan. Tiket masuknya hanya Rp10.000, sangat terjangkau untuk pengalaman yang begitu berharga.
- Tugu Keris Sumenep
Ikon baru yang berada di Desa Serdang, Kecamatan Pragaan, Sumenep ini menjadi kebanggaan masyarakat lokal. Dengan tinggi mencapai 17 meter, Tugu Keris adalah simbol keberanian dan kehormatan budaya Madura. Lokasinya dilengkapi rest area dan pusat perbelanjaan, menjadikannya tempat yang cocok untuk bersantai sambil menikmati kuliner khas Madura seperti sate Madura dan rujak cingur. Jangan lupa untuk mengabadikan momen berharga di depan tugu ini!
- Pantai Sembilan
Pantai yang berada di Jalan Raya Bringsang, Giligenteng, Sumenep ini terkenal dengan pasir putihnya yang lembut dan air lautnya yang jernih. Aktivitas seperti berkemah, bermain banana boat, atau kano membuat Pantai Sembilan menjadi destinasi favorit keluarga dan anak muda. Fasilitas di pantai ini juga cukup lengkap dengan area parkir dan warung makan yang menyajikan makanan laut segar. Tiket masuknya hanya Rp15.000 per orang, sangat sepadan dengan keindahan yang ditawarkan.
- Pantai Lombang
Pantai Lombang yang berlokasi di Desa Lombang, Kecamatan Batang Batang, Sumenep ini menawarkan suasana tenang dengan deretan pohon cemara udang di sepanjang garis pantainya. Suara ombak dan angin sepoi-sepoi menciptakan pengalaman relaksasi sempurna. Di sini, kamu bisa menikmati sunrise atau sunset yang indah sambil duduk santai di tepi pantai. Untuk para pecinta fotografi, Pantai Lombang adalah surga dengan latar belakang alam yang menawan. Tiket masuknya hanya Rp5.000 per orang.
- Museum Keraton Sumenep
Bagi pecinta sejarah dan budaya, Museum Keraton Sumenep adalah tempat yang wajib dikunjungi. Terletak di Jalan Dr. Sutomo No.6, Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep, bangunan peninggalan abad ke-18 ini menyimpan berbagai koleksi bersejarah, seperti keris dan benda-benda kerajaan lainnya. Pengunjung dapat melihat langsung artefak-artefak berharga serta mendengarkan cerita menarik tentang sejarah Kerajaan Sumenep dari pemandu wisata lokal. Ini merupakan kesempatan emas untuk memperdalam pengetahuan tentang budaya Madura.
- Air Terjun Durbugan
Terletak di kawasan pegunungan Batuputih, Aeng Merah, Kecamatan Batuputih, Sumenep, Air Terjun Durbugan menawarkan keindahan alam yang memukau. Dikelilingi pepohonan rindang dan udara segar, tempat ini cocok untuk melepas penat sambil bermain air atau sekadar menikmati suasana damai alam sekitar. Air terjun ini juga memiliki kolam alami di bawahnya yang bisa digunakan untuk berenang atau berendam sejenak setelah trekking menuju lokasi air terjun.
- Benteng Kalimo’ok
Benteng Kalimo’ok terletak di Kalimo'ok, Kecamatan Kalianget, Sumenep, merupakan cagar budaya yang menjadi saksi sejarah masa lalu Sumenep. Bangunan ini sering dijadikan latar foto oleh wisatawan karena arsitekturnya yang unik dan penuh nilai sejarah. Di sekitar benteng terdapat taman yang asri dan nyaman untuk bersantai sambil menikmati pemandangan sekitarnya. Mengunjungi benteng ini akan memberikan pengalaman edukatif sekaligus rekreasi bagi seluruh anggota keluarga.
Ayam Bumbu Hitam, Warisan Kuliner Sumenep
Ayam Bumbu Hitam Sumenep, kuliner legendaris sejak 1969. Dok. Pemkab Sumenep
Selain destinasi wisata yang menarik, Sumenep juga terkenal dengan kekayaan kuliner yang menggugah selera. Salah satu yang wajib dicoba saat berkunjung adalah Ayam Bumbu Hitam, kuliner legendaris yang telah menjadi bagian dari identitas Sumenep sejak 1969.
Tak lengkap rasanya berkunjung ke Sumenep tanpa mencicipi kuliner khasnya. Salah satu yang paling terkenal adalah Ayam Bumbu Hitam, hidangan legendaris yang telah menjadi bagian dari identitas Sumenep sejak 1969.
Ayam Bumbu Hitam bukan sekadar makanan, melainkan simbol kebanggaan masyarakat Madura. Kuliner ini menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang ingin merasakan cita rasa otentik Madura. Dengan perpaduan bumbu rempah yang kaya dan unik, Ayam Bumbu Hitam menyajikan rasa gurih yang tak tertandingi dan menyimpan sejarah panjang dalam tradisi kuliner masyarakat Sumenep.
Seperti namanya, Ayam Bumbu Hitam dibuat dengan ayam yang dimasak menggunakan bumbu hitam kental, yang kaya akan rempah pilihan. Bumbu yang pekat ini melapisi daging ayam, menghasilkan rasa yang begitu mendalam dan menggugah selera.
Ayam yang telah dibersihkan dimasak dengan teknik khusus hingga bumbu hitam meresap sempurna, menciptakan kelezatan yang tiada duanya. Penyajian dengan irisan timun segar semakin menambah cita rasa yang khas. Hidangan ini biasanya disajikan bersama nasi hangat dan sambal sebagai pelengkap, menjadikannya makanan yang sempurna untuk dinikmati bersama keluarga atau teman.
Selain cita rasanya yang khas, Ayam Bumbu Hitam mengandung filosofi yang mendalam. Bumbu hitam yang pekat melambangkan kekuatan dan ketahanan masyarakat Madura yang terkenal tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Lebih dari sekadar hidangan lezat, Ayam Bumbu Hitam menjadi simbol kebanggaan dan identitas budaya bagi masyarakat Sumenep.
Natha, pemilik warung Ayam Bumbu Hitam Sumenep, dengan bangga menyatakan bahwa kuliner ini merupakan warisan nenek moyangnya yang harus dijaga dan terus dikembangkan.
“Ini adalah menu utama pertama. Ayam Bumbu Hitam pertama kali diperkenalkan di warung ini dan tidak ada di tempat lain pada waktu itu,” ujarnya, Jumat, 28 Februari 2025 lalu.
Ia bercerita bahwa pada tahun 1960-an, sekitar warungnya terdapat terminal dan pasar, sehingga banyak penumpang yang berhenti untuk mencicipi kelezatan Ayam Bumbu Hitam. Popularitasnya pun semakin meluas, dan hingga kini, warung tersebut tetap menjadi yang pertama dan satu-satunya tempat yang menyajikan Ayam Bumbu Hitam asli Sumenep.
Menariknya, meski sudah terkenal, warung ini tidak membuka cabang. Fokus utama tetap pada satu tempat yang berlokasi di Jalan Trunojoyo, Kota Sumenep.
Sebagai kuliner legendaris, Ayam Bumbu Hitam juga memegang peranan penting dalam melestarikan identitas budaya Madura. Dengan terus berkembang dari generasi ke generasi, kuliner Sumenep ini tidak hanya menawarkan rasa yang lezat, tetapi juga menyimpan nilai sejarah dan budaya yang dalam, menjadikannya warisan yang tak ternilai harganya bagi masyarakat Sumenep dan Madura. (*)