Deretan Kesederhanaan Paus Fransiskus: Pakai Jam Tangan Ratusan Ribu hingga Naik Pesawat Komersil

3 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus, wafat pada Senin, 21 April 2025, di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun. Kabar duka ini diumumkan oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Kamar Apostolik, pada pukul 09.45 waktu setempat.

Pilihan editor: PSU Serang: Menang Lagi Setelah Cawe-cawe Menteri

"Saudara-saudari terkasih, dengan dukacita yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus. Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya dibaktikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya," ujar Kardinal Farell dilansir dari situs Vatikan, Senin, 21 April 2025.

Selama hidupnya, Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok dengan hidup yang sederhana, tapi penuh makna. Saat menjadi seorang kardinal, peran yang telah diembannya sejak 2001, ia menghindari banyak kemewahan yang biasa diberikan kepada para uskup senior, terutama di Amerika Latin. 

Ia menuduh sesama pemimpin gereja bersikap munafik dan lupa bahwa Yesus Kristus memandikan orang kusta dan makan bersama pelacur. "Yesus mengajarkan kita cara lain: Keluarlah. Keluarlah dan bagikan kesaksianmu. Keluarlah dan berinteraksilah dengan saudara-saudaramu. Keluarlah dan bagikanlah. Keluarlah dan bertanyalah. Jadilah Sabda dalam tubuh dan jiwa," kata Paus Fransiskus kepada para pendeta Argentina beberapa tahun lalu, sebelum menjadi paus.   

Berikut adalah sederet kesederhanaan Paus Fransiskus. 

Memasak Sendiri dan Pergi Naik Bus

Sebelum didaulat menjadi pemimpin tertinggi Gereja Katolik di Vatikan, pria bernama asli Jorge Mario Bergoglio dari Bueno Aires ini memang dikenal dengan gaya hidupnya yang sederhana. Ia memasak sendiri makanannya dan bepergian dengan bus ke tempat kerjanya. Bergoglio pun memilih nama Fransiskus karena terinspirasi dari kehidupan Santo Fransiskus yang menekankan kerendahan hati dan kehidupan sederhana.

Tidak Tinggal di Istana 

Alih-alih tinggal di Istana Vatikan sebagai kediaman resmi Paus, ia memilih tinggal di Casa Santa Marta (rumah singgah untuk para Kardinal saat konklaf atau rapat pemilihan Paus). Ia juga sering mengundang masyarakat kurang mampu di hari ulang tahunnya.

Kesederhanaan ini juga tampak dalam penampilannya sehari-hari. Paus Fransiskus memilih mengenakan pakaian khas berupa jubah putih dan zucchetto, topi kecil berwarna putih, tanpa banyak aksesori mencolok. 

Pakai Pesawat Komersil

Saat Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik atau perjalanan kerasulan ke Indonesia selama tiga hari, mulai 3-6 September 2024, ia memilih untuk terbang dengan pesawat komersial ITA Airways Z400 dari Bandara Fiumicino Roma menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta dibanding Naik jet pribadi. 

Sebelumnya, Paus Fransiskus selalu menggunakan maskapai nasional Italia, Alitalia, untuk melakukan perjalanan kenegaraan. Namun sejak maskapai Alitalia mengumumkan menutup semua penerbangan pada 15 Oktober 2021, ITA Airways menjadi pilihan baru untuk lawatan Paus. 

Jam Tangan Seharga Ratusan Ribu

Paus sering terlihat mengenakan jam tangan dengan desain yang tidak mencolok. Contohnya, saat berkunjung ke Indonesia, seorang warganet di media sosial X menyebutkan bahwa jam tangan hitam putih yang dipakai Paus Fransiskus adalah jam buatan perusahaan asal Jepang, Casio, dengan jenis MQ24-7B2. Adapun harga arloji tersebut diperkirakan US$ 8 atau Rp 124 ribu.

Selain itu, Paus Fransiskus juga sering terlihat mengenakan sepatu hitam yang tidak mencolok. Sepatu ini meski tidak modis secara konvensional, mencerminkan dedikasinya terhadap kehidupan yang sederhana dan prinsip pelayanan.

Tolak Fasilitas Mewah

Ketua Konferensi Waligereja Indonesia atau KWI Uskup Anton Subianto mengatakan Paus menolak hal-hal yang eksklusif saat tiba di Jakarta. Soal tempat tinggal misalnya, Paus Fransiskus meminta agar panitia menyiapkan kamar istirahat yang sederhana yaitu di Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia. 

Anton mengaku melihat kamar yang disiapkan untuk Paus Fransiskus. Kamar itu berisi dua ruangan. Di dalamnya terdapat kasur berukuran 160x200, meja dan kursi, tabernakel—salah satu peranti ibadah umat Katolik—berukuran 30-40 sentimeter, dan papan untuk bersimpuh.

Pilih Kijang Innova dibanding Mercedes-Benz

Selain kamar mewah, Paus Fransiskus juga menolak menggunakan mobil kepresidenan bermerek Mercedes-Benz dan memilih kendaraan yang biasa digunakan oleh masyarakat di Jakarta. Paus Fransiskus memilih untuk memakai mobil bermerek Kijang Innova.

Soal makanan, tak ada permintaan khusus Paus Fransiskus kepada panitia Indonesia. Ia disebut hanya minta makanan yang biasa dimakan, yakni makanan Italia. 

Dewi Rina Cahyani dan Francisca Christy Rosana berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Read Entire Article
Parenting |