Fakta Operasi Jaring Laba-laba Ukraina yang Hancurkan 44 Jet Tempur Rusia

1 day ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina meluncurkan serangan pesawat nirawak atau drone yang diberi nama sandi "Jaring laba-laba" ke Rusia. Operasi pada Minggu 1 Juni 2025 itu menargetkan pesawat tempur Rusia dan telah direncanakan selama lebih dari satu setengah tahun, menurut dinas keamanan Ukraina. Serangan tersebut telah menghancurkan 34 persen pesawat pengebom strategis Rusia yang membawa rudal jelajah dan menyebabkan kerugian sekitar US$ 7 miliar.

Dilansir dari France 24, Presiden Ukraina Voloymyr Zelensky mengatakan serangan "Jaring Laba-laba" itu telah merangsek hingga ribuan kilometer dari garis depan Rusia. Zelensky mengatakan itu adalah operasi jarak jauh yang pernah ada. Operasi tersebut memerlukan persiapan selama berbulan-bulan untuk menyelundupkan drone ke wilayah Rusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apa saja fakta-fakta seputar serangan Jaring Laba-laba Ukraina ini?

Kerusakan

Ukraina mengklaim adanya kerusakan signifikan meski belum berhasil diverifikasi. Sebuah sumber di dinas keamanan SBU Ukraina mengatakan serangan terkoordinasi itu menghantam 41 pesawat yang digunakan untuk "mengebom kota-kota Ukraina", mengutip pesawat pembom strategis Tu-95 dan Tu-22 serta pesawat deteksi dan komando radar A-50.

Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa “beberapa pesawat terbakar” menyusul serangan pesawat tak berawak di pangkalan di wilayah Murmansk dan Irkutsk, yang terletak di Kutub Utara Rusia dan Siberia timur .

Kementerian tersebut mengatakan kebakaran berhasil dipadamkan dan tidak menimbulkan korban jiwa. Tersangka telah ditangkap. 

Disiapkan Sejak Lama

Operasi “jaring laba-laba” tersebut dipersiapkan selama lebih dari satu setengah tahun, kata sumber SBU Ukraina. Operasi tersebut membutuhkan logistik yang sangat rumit.

Ukraina secara rutin meluncurkan drone untuk menyerang target di Rusia sebagai respons terhadap invasi Rusia tahun 2022, tetapi modus operandi yang digunakan kali ini berbeda. Sumber keamanan Ukraina mengatakan pesawat tak berawak telah diselundupkan ke Rusia dan disembunyikan dalam struktur kayu yang dipasang di truk.

Atap struktur kemudian dibuka dari jarak jauh untuk membiarkan drone terbang menuju targetnya. Foto-foto yang dibagikan SBU menunjukkan sejumlah besar drone hitam kecil yang disembunyikan di dalam apa yang tampak seperti kontainer transportasi.

Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa pesawat nirawak tersebut tidak diluncurkan dari wilayah Ukraina, tetapi di sekitar pangkalan udara.

Ukraina Gunakan 117 Drone

Dengan menggunakan 117 pesawat tanpa awak, Ukraina mampu menjangkau wilayah yang berjarak ribuan kilometer dari garis depan. Padahal serangan umumnya difokuskan pada wilayah yang dekat dengan perbatasannya.

Dua pangkalan udara yang Ukraina katakan telah diserang adalah Olenya dan Belaya, berjarak sekitar 1.900 kilometer dan 4.300 kilometer dari Ukraina. Yang pertama terletak di Kutub Utara Rusia, yang lainnya di Siberia timur.

Read Entire Article
Parenting |