TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden ke-13 Ma'ruf Amin menilai isu matahari kembar yang merujuk pada kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan pengaruh mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak akan mengancam negara.
"Kalau hatinya bersih semua, tidak ada ancaman," ujar Ma'ruf saat ditemui usai acara Halalbihalal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta, Ahad, 20 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Dewan Syuro PKB itu mengimbau masyarakat untuk tidak resah, apalagi menganggap serius kunjungan para menteri di Kabinet Merah Putih ke Solo. "Itu harus diartikan sebagai silaturahim dengan mantan presiden dan yang lain-lain juga," kata dia.
Isu matahari kembar mencuat dalam kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto lantaran banyak menteri kabinet merah putih mengunjungi kediaman Jokowi. Teranyar, ada Wakil Menteri Pertanian Sudaryono yang datang ke rumah Jokowi pada Ahad, 20 April kemarin.
Sebelumnya, ada sejumlah menteri yang telah hadir, seperti Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Mereka datang ke rumah Jokowi pada Jumat, 11 April 2025. Dalam kesempatan berbeda, Trenggono dan Budi Gunadi kompak menyebut Jokowi sebagai bos.
"Silaturahmi sama bekas bos saya, sekarang masih bos saya. Saya sehat, beliau sehat dan minta arahan-arahan. Banyak sekali, saya harus belajar. Ya kemajuan KKP," ujar Trenggono saat itu.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia lebih dulu sowan ke Solo pada Selasa malam, 8 April 2025. Kemudian hari berikutnya pada 9 April 2025, giliran Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan yang menyempatkan waktu bertatap muka dengan Jokowi bersama cucu-cucunya.
Kunjungan para menteri Prabowo ke Jokowi tersebut mendapat tanggapan dari partai politik pendukung pemerintah. Politikus Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Mardani Ali Sera mengatakan semestinya para menteri Kabinet Merah Putih harus mendapat izin Prabowo apabila menemui mantan Presiden Jokowi.
Mardani mengatakan silaturahmi kepada mantan Presiden Jokowi baik, tetapi dia mengingatkan agar jangan sampai ada persepsi matahari kembar. Apalagi, pertemuan dengan Jokowi dilakukan pada jam kerja para menteri. “Silaturahmi bagus. Tapi jangan di jam kerja dan pastikan izin pada Presiden,” kata anggota Komisi II DPR itu kepada Tempo pada Sabtu, 12 April 2025.
Septhia Riyanthi dan Dian Rahma Fika berkontribusi dalam penulisan artikel ini.