Malam Spektakuler Raye di BNI Java Jazz Festival 2025

1 day ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Gaun pink berbahan satin dengan potongan pita di dada itu berkilau lembut saat lampu sorot menyapanya. Jam menunjukkan pukul 20.00 WIB ketika Raye, penyanyi asal Inggris yang tengah naik daun, naik ke panggung BNI Hall di hari ketiga BNI Java Jazz Festival 2025 pada Ahad, 1 Juni.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tanpa banyak basa-basi, ia membuka penampilan dengan “Oscar Winning Tears". Ya, lagu cinta nan pilu yang pernah ia bawakan di Grammy ke-67 di tahun ini.

Raye Suguhkan Cinta dan Luka di Java Jazz Festival

Sejak itu, ia tak berhenti menyuguhkan luka, cinta, dan keberanian dalam satu paket suara yang penuh emosi. “Aku suka duduk saat menyanyikan lagu ini,” ujar Raye sebelum membawakan “Five Star Hotels”, salah satu lagu yang memperlihatkan kepiawaiannya menyulap cerita pribadi menjadi narasi yang musikal. Setiap lagu yang dibawakannya malam itu seperti membuka babak baru dalam memoar hidupnya, lengkap dengan kisah back story yang berisikan kesedihan, semangat, dan harapan.

Addiction. What a fine subject,” katanya, separuh tersenyum, sebelum melantunkan “Mary Jane”. Lagu ini ia nyanyikan berdampingan dengan tiupan saxophone yang menghanyutkan, menjadikannya semakin jazzy di tengah festival yang memang merayakan warna-warna musik semacam itu.

Raye tampil dalam acara Jakarta International BNI Java Jazz Festival (JJF) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, 1 Juni 2025. Tempo/Martin Yogi Pardamean

This song limbo the darkest time in my life. I’m a strong woman." "Lagu ini mengisahkan masa-masa tergelap dalam hidup saya. Saya seorang perempuan yang kuat," ujar Raye saat memperkenalkan “Ice Cream Man”. Lagu itu ia dedikasikan sebagai bentuk keberanian bertahan dari trauma. “I pray that you don’t relate to this song." "Aku berdoa semua kalian tidak mengalami seperti lagu ini," kata dia.

Tak lama, penonton dikejutkan dengan aksi Raye turun dari panggung. Masih dengan kabel mikrofon yang menjuntai, ia duduk di tepi panggung dan menyanyikan “It’s a Man’s World”, membuat suasana menjadi lebih intim. “I’m gonna close to you,” katanya, yang langsung disambut sorak penonton.

Potret Perempuan yang Bercerita

Raye menutup malam dengan deretan lagu andalannya, “Bed”, “Secret”, “Black Mascara”, dan “Escapism”. Ketika suara terakhir menghilang dan panggung gelap, teriakan “We want more!” dari penonton menggema di seluruh venue.

Penampilan Raye malam itu adalah potret perempuan yang tak hanya bernyanyi, tapi juga bercerita. Tentang rasa sakit. Tentang bertahan. Juga tentang menjadikannya seni yang spektakuler dengan suara menggelegarnya.

Read Entire Article
Parenting |