Mutasi Anak Try Sutrisno Disorot Seusai Isu Pemakzulan Gibran

4 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memutasi anak Try Sutrisno, Letnan Jenderal Kunto Arief Wibowo, menuai sorotan publik. Posisi Kunto digeser dari Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I menjadi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat Kunto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mutasi Kunto dapat dikatakan beraroma politis yang kuat. Karena ia dimutasi setelah ramai beredar soal penandatanganan pernyataan pendapat dari Forum Purnawirawan TNI, yang juga melibatkan ayah dari Kunto yakni Jenderal (Purn) Try Sutrisno,” kata Karel Susetyo, pengamat politik sekaligus CEO Point Indonesia, dalam keterangannya, dikutip Kamis, 1 Mei 2025.

Selain Kunto, sebanyak 236 perwira tinggi dan menengah dimutasi pada 29 April 2025. Letjen Kunto, yang kini digantikan oleh Laksamana Muda Hersan dari matra laut, merupakan putra dari mantan wakil presiden periode 1993-1998, Jenderal (Purn) Try Sutrisno.

Nama Try kembali mencuat ke publik setelah menandatangani pernyataan sikap Forum Purnawirawan TNI yang berisi delapan tuntutan politik, termasuk seruan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Kalau memang pergantian itu disebabkan oleh hal tersebut, tentunya ini tidak sesuai dengan sistem meritokrasi yang menjadi basis pembinaan karir di TNI selama ini. Apalagi TNI terkenal dengan pembinaan karir dan SDM-nya yang bisa dibilang terbaik di Indonesia,” tutur Karel.

Menurut Karel, keterlibatan Try Sutrisno dalam gerakan politik tersebut seharusnya tidak dikaitkan dengan posisi dan kinerja anaknya di tubuh TNI. “Sayang kalau sampai isu politik di luar kewenangan Kunto sebagai perwira TNI sampai mengganggu jalannya pembinaan karir yang bersangkutan. Apalagi yang dilakukan oleh Try Sutrisno adalah hal yang sah dan legal dalam kerangka partisipasi demokrasi di Indonesia,” ujar dia. 

Ia juga menambahkan bahwa TNI selama ini dikenal memiliki sistem pembinaan karier yang berbasis pada profesionalisme dan prestasi. Oleh karena itu, setiap mutasi harus tetap berada dalam kerangka objektif dan tidak bias terhadap tekanan atau persepsi politik. “Kunto telah melalui jenjang pendidikan, jabatan dan pengalaman yang mumpuni untuk menjadi seorang Letnan Jenderal dalam organisasi TNI,” katanya. 

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi menjelaskan bahwa mutasi dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 ini, bagian dari proses rutin dalam sistem pembinaan karier militer. Dari total 237 perwira yang dimutasi, 109 berasal dari Angkatan Darat, 64 dari Angkatan Laut, dan 64 dari Angkatan Udara.

Read Entire Article
Parenting |