Tips Mengatasi Anak yang Suka Menggigit saat Tantrum

1 week ago 22

Fimela.com, Jakarta Pernahkah anak Sahabat Fimela tantrum? Fase tantrum memang sudah umum menjadi momen melelahkan, tak hanya bagi para orangtua saja namun juga bagi anak. Fase umum yang  dialami oleh anak-anak ini biasa terjadi saat mmereka menginjak usia belita dan ada perubahan perkembangan yang terjadi pada dirinya seperti, tumbuhnya gigi baru ataupun saat salah mengonsumsi makanan. Beberapa cara tantrum yang biasa ditunjukkan oleh anak ialah marah, frustasi, merasa tak nyaman, teriak, loncat-loncat, hingga menggigit.

Cara seorang balita yang kesusahan mengendalikan ekspresi emosi mereka disertai gigitan bisa menjadi tantangan tersendiri. Menggigit tak hanya dapat melukai seseorang, namun juga dapat membuat anak mengonsumsi kebiaasan tak sehat yang agresif dan sangat berbahaya untuk perkembangan perilakunya ke depan. Kebiasaan menggigit anak terjadi sebab mereka frustasi mendapatkan perhatian yang diminta dan kesusahan mengungkapkannya dengan kata-kata.

Berikut cara efektif untuk membuat orangtua menghadapi anak yang gemar menggigit saat tantrum, sehingga dapat mengatasi masalah ini dengan bijak dan penuh kasih sayang.

1. Kenali Penyebab Anak Menggigit

Setiap perilaku anak biasanya memiliki penyebab yang mendasarinya. Anak menggigit mungkin karena mereka tidak dapat mengungkapkan keinginan atau kebutuhan mereka dengan kata-kata, kondisi fisik yang tidak nyaman sering kali memicu tantrum seperti rasa lelah maupun lapar, serta anak mungkin merasa kurang mendapatkan perhatian dari orang tua atau pengasuh.

Tak hanya itu saja, mungkin saja hal tersebut disebabkan oleh faktor eksternal seperti, anak mungkin melihat perilaku ini dari orang lain atau bahkan dari tontonan. Untuk itu, biasakan terapkan lingkungan dan kebiasaan yang sehat di dalam rumah. Kendalikan tontonan khusus anak yang edukatif dan jauh dari abusif. Memahami penyebabnya adalah langkah pertama untuk menentukan cara yang tepat dalam mengatasi perilaku ini.

2. Tetap Tenang dan Jangan Bereaksi Berlebihan

Ketika anak menggigit, reaksi pertama kamu mungkin adalah rasa kaget, marah, atau bahkan ingin menghukum. Namun, bereaksi berlebihan justru dapat memperburuk situasi. Anak mungkin menganggap perilaku menggigit sebagai cara efektif untuk mendapatkan perhatian. Sebaliknya, tetaplah tenang dan kendalikan emosimu.

Beri tahu anak bahwa perilaku menggigit tidak dapat diterima. Katakan dengan tegas namun lembut, seperti: "Menggigit itu menyakitkan. Mama/Papa tidak suka kalau kamu menggigit."

3. Alihkan Perhatian Anak

Saat tantrum terjadi, mencoba mengalihkan perhatian anak bisa menjadi strategi yang efektif. Misalnya, berikan mainan favorit mereka, ajak mereka untuk melakukan aktivitas lain, seperti menggambar atau bernyanyi, atau berikan pelukan hangat untuk menenangkan mereka.

Dengan mengalihkan perhatian ke hal-hal yang positif, gigitan pada anak akan menggalami kemunduran dorongan dan tak lagi terasa sakit. 

4. Ajarkan Cara Mengungkapkan Emosi dengan Benar

Anak sering kali menggigit karena mereka tidak tahu cara lain untuk mengekspresikan perasaan mereka. Kamu bisa membantu mereka belajar, bagaimana menggunakan kata-kata sederhana untuk menggambarkan perasaan mereka, seperti "Aku marah" atau "Aku sedih". Ajarkan mereka untuk meminta bantuan ketika merasa frustrasi. Tak lupa, latih mereka untuk mengambil napas dalam-dalam saat merasa kesal.

Selain itu, jika anak mencoba menggigit, kamu bisa dengan lembut menutup hidung mereka selama beberapa detik. Ini dapat memberikan sinyal bahwa perilaku tersebut tidak menyenangkan tanpa harus menyakiti mereka. Pastikan kamu melakukannya dengan lembut dan tetap memberi penjelasan mengapa menggigit tidak baik. Dengan memberikan alat untuk mengelola emosi, anak akan lebih mampu menghadapi situasi tanpa harus menggigit.

5. Berikan Konsekuensi yang Konsisten

Jika anak terus menggigit, penting untuk memberikan konsekuensi yang jelas dan konsisten. Misalnya, beri time-out atau waktu untuk menenngkan diri mereka di tempat yang lebih tenang. Dengan ini mereka akan lebih tenang secara emosi dan mampu membantu anak berpikir apa yang telah dilakukannya termasuk hal yang salah. 

Berikan pula pengurangan privilege, dengan mengurangi waktu bermain mereka jike perilaku menggigit berlanjut. Namun, pastikan bahwa konsekuensi yang kamu terapkan bersifat mendidik, bukan hanya hukuman yang membuat anak merasa lebih sensitif secara emosi dan membuatnya merasa ditolak.

Menghadapi anak yang suka menggigit saat tantrum memang tidak mudah, tetapi dengan pendekatan yang tepat, kamu dapat membantu anak mengubah perilaku ini. Ingatlah bahwa anak membutuhkan bimbingan dan kasih sayang untuk belajar mengelola emosinya. Dengan kesabaran dan konsistensi, kamu bisa membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga tips di atas bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selamat mencoba!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Ajeng Yuniarta
  • Ayu Puji Lestari
Read Entire Article
Parenting |