Pemerintah akan Evaluasi Total Tambang Galian C Usai Longsor di Cirebon

1 day ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah pusat akab mengevaluasi total tambang galian C Gunung Kuda yang longsor di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Bahlil mengatakan timnya akan ke lokasi untuk meninjau langsung tambang tersebut. Ia mengatakan izin tambang galian C sebetulnya dilimpahkan ke pemerintah daerah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Tapi dengan kondisi kayak begini tidak menutup kemungkinan untuk evaluasi total,” kata Bahlil usai menghadiri peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, 2 Juni 2025.

Sebelumnya Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan proses investigasi dilakukan Tim Inspektur Tambang bersama tim tanggap darurat lainnya sejak Jumat, 30 Mei 2025.

Langkah awal investigasi yang dilakukan adalah pemetaan lokasi menggunakan drone untuk memetakan skala kerusakan dan status medan. Setelah itu, kata Tri, tim akan melakukan asesmen potensi longsor susulan, sekaligus menganalisis faktor penyebab dari berbagai aspek, mulai dari teknis, prosedur, lingkungan, hingga kondisi kerja.

“Hasil analisis ini nantinya akan dijadikan dasar rekomendasi tindakan korektif dan preventif agar kejadian serupa tidak terulang,” kata Tri pada Sabtu, 31 Mei 2025, dikutip dari keterangan tertulis.

Peristiwa longsor terjadi di wilayah Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi milik Koperasi Pondok Pesantren Al-Azhariyah di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Cirebon. Insiden ini terjadi pada Jumat, 30 Mei 2025 sekitar pukul 10.00. 

Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan menemukan dan mengevakuasi dua jenazah lain korban longsor pada Ahad, 1 Juni 2025.

“Dengan temuan dua korban ini, jumlah korban meninggal dunia yang tercatat hingga pukul 17.00 WIB hari ini menjadi 19 jiwa,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Abdul Muhari, dalam keterangan resminya, Ahad, 1 Juni 2025.

Abdul Muhari mengatakan dua jenazah diidentifikasi atas nama Nalo Sanjaya, 53 tahun, asal Kelurahan Kedongdong Kidul, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon; dan Wahyu Galih, 26 tahun, warga asal Kelurahan Cipanas,  Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. 

Berdasarkan data yang diterima BNPB tercatat 19 korban meninggal dunia dan enam warga masih dalam pencarian tim SAR gabungan. Adapun kerugian materiil tercatat sebanyak 4 unit alat berat ekskavator dan 7 unit mobil truk tertimbun longsor.

“Operasi pencarian dan penyelamatan korban masih menjadi prioritas penanganan darurat saat ini,” ujar Abdul. “Tim  gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Cirebon, TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan warga.”

Hingga saat ini polisi telah menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam tragedi longsor di pertambangan pasir Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. 

Salah satu tersangka adalah AK, 59 tahun, warga Desa Bobos, Kabupaten Cirebon. AK merupakan pemilik pertambangan pasir di area Gunung Kuda. Tersangka lain adalah AR, 35 tahun, yang merupakan pengawas operasioanal pertambangan. AR tercatat sebagai warga Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. 

Riri Rahayu dan RMN Irvansyah berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Read Entire Article
Parenting |