Pesan Dedi Mulyadi ke Wali Kota Depok setelah Mobil Polisi Dibakar

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Depok - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meninjau lokasi pembakaran mobil polisi di kawasan Harjamukti, Cimanggis, Depok, Selasa, 22 April 2025. Dedi meminta warga memahami aspek sosial dan minta mereka tidak membuat kegaduhan setelah peristiwa pembakaran mobil polisi oleh anggota organisasi masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya sudah menitip pesan ke warga agar tidak membuat gaduh, rusuh, harus menjunjung tinggi adat dan istiadat masyarakat Jawa Barat yang mengedepankan semangat silih asah, silih asih, silih asuh," kata Dedi saat ditemui di Polres Metro Depok pada Selasa, 22 April 2025.

Adapun tiga mobil polisi dibakar dan dirusak massa di Jalan Pondok Rangon, Kampung Baru, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat. Insiden ini terjadi pada Jumat dinihari, 18 April 2025 ketika polisi menjemput TS, tersangka kasus penguasaan lahan dan kepemilikan senjata api.

Dedi berpesan ke Wali Kota Depok Supian Suri untuk memperhatikan keluarga pelaku yang terlibat peristiwa tersebut. "Ayahnya berbuat kriminal, tetap proses hukumnya harus berjalan. Tetapi aspek sosial yang ditimbulkan karena penahanan ayahnya, misalnya ada anak yang masih sekolah, ada istri yang kehilangan penghasilan dari suaminya, kehilangan pekerjaan," ujar Dedi. 

Meski telah terjadi peristiwa kerusuhan tersebut, Mantan Bupati Purwakarta itu meminta warga tetap harus memberikan rasa empati dan membantu. "Karena apa, kita harus bisa membedakan antara penegakan hukum dengan tanggung jawab sosial pemimpin," ujar Dedi. 

Dedi juga meminta semua simpul-simpul masyarakat dari berbagai komunitas suku yang ada di lokasi pembakaran mobil polisi, umumnya Depok untuk melebur dengan tradisi yang ada 

"Tidak ego terhadap tradisi asalnya, kemudian juga menjunjung tinggi semangat keharmonisan, penegakan hukum tidak boleh dilawan dengan anarkis," ucap Dedi. 

Read Entire Article
Parenting |