Pesan Perdamaian dari Ukraina di BNI Java Jazz Festival 2025

1 day ago 10

Quartet of Usein Bekirov membawa pesan perdamaian dari Ukraina dalam penampilannya di BNI Java Jazz 2025.

2 Juni 2025 | 21.46 WIB

Grup musik asal Ukraina Quartet of Usein Bekirov, memeriahkan hari terakhir BNI Java Jazz Festival 2025, di Jakarta International Expo (JIExpo), pada Ahad, 1 Juni 2025. Tempo/Savero Aristia Wienanto

material-symbols:fullscreenPerbesar

Grup musik asal Ukraina Quartet of Usein Bekirov, memeriahkan hari terakhir BNI Java Jazz Festival 2025, di Jakarta International Expo (JIExpo), pada Ahad, 1 Juni 2025. Tempo/Savero Aristia Wienanto

TEMPO.CO, Jakarta - Grup musik asal Ukraina, Quartet of Usein Bekirov, memeriahkan hari terakhir BNI Java Jazz Festival 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo) pada Ahad, 1 Juni 2025. Penampilan mereka dimulai pada pukul 20.45 di Ascott Hall. Selama satu jam, grup musik jazz besutan komponis sekaligus pianis Usein Bekirov itu membawakan setidaknya tujuh lagu. Di antara lagu-lagu itu terdapat lagu populer Ukraina, seperti "Pavochka" dan "Shchedryk".

Pilihan Editor: Di Java Jazz 2025, The Lantis Ungkap Gagal Move On Berujung Tunangan

Bekirov tampil bersama tiga musisi lain, yakni pemain bass gitar Ivan Lokhmanyuk, pemain saxophone Victor Pavelko, dan drummer Artur Frolov. Mereka membawakan sederet lagu Ukraina secara instrumental. "Kami ingin memperkenalkan budaya Ukraina kepada seluruh rakyat Indonesia," kata Bekirov kepada Tempo usai pertunjukan selesai.

Bekirov menuturkan bahwa Ukraina memiliki beragam kebudayaan. Dia menjelaskan bahwa setiap wilayah di Ukraina memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Grup ini juga telah berupaya untuk mencampurkan berbagai tradisi Ukraina dengan budaya Tatar Krimea ke dalam aransemen musik.
"Setelah bertahun-tahun, kami bisa memperkenalkan budaya itu ke Indonesia," ujarnya. "Kami berharap bisa menciptakan sesuatu yang baru di masa yang akan datang."

Pesan Perdamaian dari Ukraina di Java Jazz Festival

Drummer Artur Frolov menjelaskan bahwa penampilan grupnya membawa pesan perdamaian. Dia menyebut sejak invasi Rusia ke Ukraina, banyak warga sipil dan tentara Ukraina yang tewas setiap harinya. "Sekarang Ukraina mengalami masa-masa yang cukup sulit," tuturnya.

Frolov mengungkap bahwa banyak rekan dan kerabatnya, termasuk sesama musisi, yang akhirnya masuk ke dalam pasukan militer untuk dapat mempertahankan kemerdekaan Ukraina. "Banyak pemusik Ukraina yang tewas, banyak juga yang mengungsi dari Ukraina," ucapnya.

Dengan dukungan dari seluruh dunia, Frolov meyakini rakyat Ukraina akan tetap mampu mempertahankan kebudayaan Ukraina di bawah gempuran Rusia. "Kami berharap menang," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Grup musik asal Ukraina Quartet of Usein Bekirov, memeriahkan hari terakhir BNI Java Jazz Festival 2025, di Jakarta International Expo (JIExpo), pada Ahad, 1 Juni 2025. Tempo/Savero Aristia Wienanto

Dukungan dari Indonesia

Pemain bass gitar Ivan Lokhmanyuk menjelaskan, Ukraina tak jauh berbeda dari Indonesia dari segi keberagaman. Sebagaimana Bhinneka Tunggal Ika, Ukraina juga mengutamakan persatuan di tengah keragaman.

Lokhmanyuk menolak segala bentuk perusakan berbagai warisan budaya Ukraina dan tempat ibadah, seperti masjid, yang terjadi selama invasi Rusia. Dia menyatakan rakyat Ukraina ingin hidup aman dan damai.

Tak sampai di situ, Lokhmanyuk juga menyampaikan apresiasinya kepada para penontonnya di Indonesia. "Kami sangat berterima kasih kepada rakyat Indonesia yang telah sangat hangat menyambut kami di sini," ujar Lokhmanyuk.

Sebelumnya, Kedutaan Besar Ukraina menghelat konser bertajuk "Ukrainian Jazz Night" di Goethe Institute, Jakarta, pada Sabtu malam, 31 Mei 2025. Quartet of Usein Bekirov memeriahkan konser tersebut.

Perjuangan Ukraina

Kuasa usaha ad interim Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta, Yevheniia Shynkarenko, menyampaikan bahwa konser ini membawa pesan perjuangan bangsanya yang kini sedang menghadapi invasi Rusia. Selama lebih dari dua tahun, kata dia, Ukraina telah melawan invasi besar-besaran Rusia, dengan agresi sejak tahun 2014 ketika pendudukan ilegal di Semenanjung Krimea dimulai. "Musik, khususnya jazz, menceritakan kisah tentang harapan, perlawanan, kebebasan, dan identitas," kata Shynkarenko saat memberi sambutan.

Shynkarenko menuturkan, saat ini, Krimea, tanah bangsa Tatar, masih dalam pendudukan Rusia. Dia memperkenalkan bahwa musisi utama konser tersebut, komponis sekaligus pianis Usein Bekirov, merupakan seorang Tatar Krimea. "Musiknya membawakan detak jantung Tanah Air yang tertindas dan tekad yang tak tergoyahkan dari mereka yang suatu hari akan kembali," ujarnya.

Menurut dia, pertunjukan jazz yang digelar kantor kedutaannya juga ditujukan sebagai tanda penghormatan kepada warga sipil dan tentara Ukraina. "Kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua orang yang terus berdiri di garis depan, tidak hanya di medan perang, tetapi juga dalam perjuangan global untuk prinsip-prinsip yang kita junjung bersama, kebebasan, kedaulatan, dan martabat manusia," ucapnya.

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

Jaya di Rimba Taipan Kota

PODCAST REKOMENDASI TEMPO

Read Entire Article
Parenting |