Prabowo Instruksikan Hapus Kuota Impor, Komisi VI DPR: Ada Potensi Banjir Produk Impor

6 days ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Anggia Erma Rini meminta pemerintah berhati-hati dalam menerapkan kebijakan penghapusan kuota impor. Dia mengingatkan, potensi banjir produk impor dari negara-negara maju, termasuk dari Amerika Serikat (AS). "Dapat mengancam industri dalam negeri, jika tidak diantisipasi dengan baik," ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu, 9 April 2025.

Anggia juga menyoroti faktor-faktor risiko yang perlu diwaspadai pemerintah. Mulai dari dinamika nilai tukar rupiah, tekanan ekonomi global, hingga perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. “Harus ada mitigasi risiko, terutama terhadap ancaman PHK massal jika produksi dalam negeri terganggu,” kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anggia mengklaim, instruksi Presiden Prabowo agar kuota impor dihapus bertujuan melindungi industri dalam negeri dan masyarakat Indonesia. Menurut dia, kebijakan ini bukan sekadar membuka keran impor belaka. "Melainkan bagian dari strategi besar untuk memperkuat industri nasional, agar mampu bersaing di level global," kata dia.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu meminta agar Indonesia lebih kreatif mencari alternatif pasar ekspor di tengah ketidakpastian global. Dia menyebut negara-negara mitra RI seperti seperti Jepang, Australia, hingga Pakistan bisa menjadi tujuan ekspor yang potensial.

Sejalan dengan itu, penguatan konsumsi domestik juga dinilai menjadi salah satu strategi jangka pendek untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional. Anggia menekankan pentingnya menciptakan iklim usaha yang kondusif, agar pelaku industri mampu beradaptasi dengan cepat. "Dengan kehati-hatian, strategi mitigasi yang matang, dan kolaborasi lintas sektor, kebijakan (penghapusan kuota impor) ini berpotensi menjadi momentum kebangkitan industri Indonesia," kata Anggia. 

Sebelumnya, Prabowo menginstruksikan kepada jajaran pemerintahan untuk menghapuskan kuota impor terutama untuk barang-barang yang menyangkut hajat orang banyak. Pasalnya, kuota impor dinilai menghambat kelancaran perdagangan. “Siapa yang mampu, siapa yang mau impor, silakan, bebas. Tidak lagi kita tunjuk-tunjuk, hanya ini yang boleh, itu tidak boleh,” kata Prabowo saat menghadiri acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta, pada Selasa, 8 April 2025, dikutip dari keterangan tertulis.

Prabowo mengatakan, instruksi itu telah disampaikan kepada Menteri Koordinator, Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional. Menurut dia, langkah penghapusan kuota impor merupakan bagian dari upaya pemerintah memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha serta untuk merampingkan birokrasi. 

Salah satu komoditas yang disoroti oleh Prabowo adalah daging. Dia juga meminta kepada Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan untuk membuka peluang impor bagi siapapun. “Mau impor apa, silakan buka saja. Rakyat kita juga pandai kok, iya kan? Bikin kuota-kuota, habis itu perusahaan A, B, C, D yang hanya ditunjuk, hanya dia boleh impor, enak saja,” ujar eks Menteri Pertahanan itu.

Alfitria Nefi Pratiwi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Parenting |