Seratusan Warga Desa Karangturi Klaten Keracunan Usai Halalbihalal

1 day ago 2

TEMPO.CO, Klaten - Lebih dari 100 warga Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengalami keracunan usai menghadiri pementasan wayang kulit dalam acara halalbihalal yang digelar di RT 13, RW 4, Dukuh Bendungan, pada Sabtu malam, 12 April 2025. Satu warga meninggal dalam peristiwa itu.

Gejala keracunan mulai dirasakan warga sejak Ahad, 13 April 2025, dengan dugaan penyebabnya berasal dari hidangan yang disuguhkan saat acara berlangsung. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten Syahruna mengemukakan Pusdalops BPBD Klaten pada sekitar pukul 13.50 WIB mendapatkan laporan adanya keracunan di Desa Karangturi tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kronologi keracunan ini bermula ketika pada hari Ahad, 13 April 2025 ada beberapa warga yang menghadiri acara halalbihalal merasakan mual dan pening. "Namun pada Senin, rasa mual dan pening dirasakan oleh semakin banyak warga, dan akhirnya dilaporkan ke perangkat desa," ujar Syahruna pada Selasa, 15 April 2025. 

Dari kejadian itu, Puskesmas, Dinas Kesehatan, BPBD, TNI, Kepolisian Resor Klaten turun tangan. Perangkat Kecamatan Gantiwarno dan perangkat Desa Karangturi juga membantu mengidentifikasi para korban.

Dari hasil penyelidikan epidemiologi terdata ada 103 orang yang mengalami gejala diare, muntah, dan panas. Jumlah korban yang dirujuk ke rumah sakit sebanyak 31 orang dan lainnya diperiksa di Pos Kejadian Luar Biasa di lokasi. 

Korban meninggal satu orang atas nama Suparno. "Adapun korban terdampak lainnya masih menjalani perawatan medis lanjut di fasilitas kesehatan Puskesmas, dan beberapa Rumah Sakit (termasuk RSUD Bagaswaras)," ujar Syahruna.

Untuk penyebab keracunan, Syaharuna mengatakan Labfor Polri melalui Inafis Polres Klaten akan menyelidikinya. "Atas petunjuk Kapolres Klaten, agar dilakukan pos pemantauan lebih lanjut atas kejadian ini di lokasi RT 13 RW 4 tersebut," tuturnya.  Tim BPBD Klaten juga akan tetap memantau perkembangan berikutnya.

Read Entire Article
Parenting |