TPNPB OPM Ternyata Serang Pendulang Emas di 2 Kabupaten, Evakuasi Terkendala Kondisi Alam

4 days ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) menyerang pendulang emas di dua kabupaten di wilayah Papua Pegunungan, yaitu pedalaman Yahukimo dan Kawe di Pegunungan Bintang.

Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Rahmadani, mengatakan, di Kabupaten Pegunungan Bintang, serangan menyebabkan seorang pendulang meninggal dan jenazahnya saat ini dievakuasi menggunakan perahu motor ke Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Faizal yang juga menjabat Wakil Kepala Polda Papua mengatakan,  penyerangan di Kawe, pedalaman Kabupaten Pegunungan Bintang terjadi Rabu, 9 April 2025.

Sedangkan di Kabupaten Yahukimo terjadi di sekitar Lokasi 22 dan juga Kampung Bingki yang berada di pedalaman, kata Faizal dan menambahkan, saat ini tim Satgas Damai Cartenz sedang berupaya mengevakuasi para korban baik yang selamat maupun meninggal.

"Saat ini upaya evakuasi sedang dilakukan," kata Faizal Rahmadani, seperti dikutip Antara, Kamis, 10 April 2025.

Sebelumnya, dilaporkan 11 pendulang meninggal dalam serangan yang terjadi Minggu dan Senin di lokasi 22 dan Muara Kum, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Menurut Brigjen Faizal, serangan itu dilakukan kelompok yang menamakan dirinya sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama. "Korban pembunuhan tersebut mengalami luka bacok, tembakan, serta luka akibat panah," katanya.

Dia menyebutkan saat ini 35 orang korban selamat mengamankan diri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan.

"Satgas Operasi Damai Cartenz akan terus memburu para pelaku dan memastikan keamanan warga di Tanah Papua tetap terjaga,” kata Faizal Rahmadani.

Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan, sebanyak 17 pendulang emas ilegal di wilayah Kabupaten Yahukimo tewas dalam serangan empat hari terakhir.  "Yang lolos melarikan diri 50 orang, tiga luka," katanya ketika dihubungi Tempo lewat aplikasi perpesanan pada Kamis, 10 April 2025.

Sebby memperkirakan, ada sekitar 100 orang penambang emas di wilayah Yahukimo. Kebanyakan dari mereka bukan merupakan Orang Asli Papua (OAP), sehingga mereka dianggap intel pemerintah.

Sebby mengingatkan kepada warga pendatang di Papua untuk segera meninggalkan lokasi-lokasi yang telah ditetapkan sebagai zona perang oleh TPNPB OPM. Sebab bila tidak, kata dia, mereka bisa saja dianggap merupakan bagian dari infiltran dan menjadi sasaran TPNPB OPM.

"Jikalau mereka tidak mengindahkan peringatan kami, maka kami anggap mereka semua itu bagian dari Indonesia Security Forces," ucapnya.

Menko BG Kutuk Keras KKB

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan (BG) mengatakan Pemerintah mengutuk keras aksi kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua, yang menewaskan 11 pendulang emas. KKB adalah istilah pemerintah untuk kelompok separatis ini.

“Pemerintah mengutuk keras kekerasan yang terjadi di Yahukimo, Papua pada tanggal 5–8 April 2025 yang mengakibatkan tewasnya 11 orang oleh oknum bersenjata di Papua,” ucap Budi dalam keterangan diterima di Jakarta, Kamis.

Menurut Menkopolkam, tragedi tersebut menunjukkan pelaku tidak memiliki rasa kemanusiaan dengan melakukan pembunuhan secara sadis dan sporadis. Dia menyebut aksi teror itu membuat masyarakat ketakutan untuk beraktivitas.

Saat ini, kata BG, pemerintah fokus melakukan evakuasi para korban dan memulangkannya ke keluarga. Proses evakuasi disebut mengalami kendala karena terhambat kondisi geografis dan cuaca di lokasi.

“Pemerintah menyampaikan duka yang mendalam, semoga para korban tenang di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga korban yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan,” kata dia.

Sejak kejadian, Menkopolkam mengaku telah mendorong jajaran polkam untuk mengambil langkah-langkah segera untuk evakuasi korban dan peningkatan pengamanan. Sejumlah kementerian/lembaga juga telah mengikuti rapat koordinasi.

“Hari ini Kemenkopolkam mengadakan rakor jajaran polkam dengan peserta Kementerian Dalam Negeri, TNI, Polri, Badan Intelijen Negara, Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kantor Staf Presiden, PCO (Kantor Komunikasi Kepresiden) untuk mengambil langkah-langkah penanganan kekerasan di Papua,” katanya.

Lebih lanjut Budi menekankan bahwa Pemerintah akan terus meningkatkan pengamanan di daerah-daerah rawan di Papua. Hal ini agar masyarakat dapat segera beraktivitas normal kembali.

Di samping itu, Pemerintah meminta dukungan dari seluruh elemen masyarakat di Papua untuk tidak memberikan ruang terhadap pihak-pihak yang melakukan kekerasan.

M. Raihan Muzzaki, Vedro Imanuel Girsang berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Read Entire Article
Parenting |