TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Donald Trump optimistis bisa mencapai kesepakatan degan Cina ihwal penerapan tarif impor dari negeri Tirai Bambu ini. "Kami akan mencapai kesepakatan yang adil dengan Cina, kesepakatan ini akan adil," kata Trump di Gedung Putih, Rabu, 23 April 2025, yang dilansir dari Al Jazeera.
Ia mengatakan telah berbicara dengan para pemimpin Cina. "Semuanya aktif," ujar Trump saat ditanya wartawan apakah ia telah berbicara dengan para pemimpin Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan Trump muncul ia mulai melunak terhadap Cina terkait tarif impor. Keputusan soal tarif ini telah mengguncang pasar global dan memicu kecemasan terhadap ekonomi.
Trump mengatakan kepada wartawan pada 22 April 2025, bahwa ia tidak ingin bermain keras dengan Beijing. Tarif 145 persen yang dikenakannya terhadap Cina, akhirnya akan diturunkan.
Wall Street Journal melaporkan bahwa Gedung Putih sedang mempertimbangkan untuk memangkas tarif tinggi terhadap Cina selama negosiasi perdagangan. Media ini mengutip seorang pejabat senior Gedung Putih yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan tarif impor dapat dikurangi sebesar 50 hingga 65 persen.
"Semua orang akan senang, tetapi kami tidak akan lagi menjadi negara yang ditipu oleh setiap negara di dunia," kata Trump. Ia merujuk pada negosiasi perdagangan yang melibatkan sekitar 100 negara selain Cina.
Pasar saham AS menguat pada Rabu karena jaminan dari Trump bahwa ia tidak berniat memecat ketua Federal Reserve Jerome Powell. Trump juga mengisyaratkan harapan untuk meredakan ketegangan dengan Cina. Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan pada Selasa bahwa hubungan antara AS dan Cina akan membaik.
Trump mengaku bahwa ia memiliki hubungan yang sangat baik dengan Presiden Cina Xi Jinping. Ia berharap segera mencapai kata sepakat. “Jika tidak, kami akan menetapkan harga,” kata Trump dilansir dari USA Today.
Cina menyatakan pihaknya menentang langkah-langkah proteksionis seperti tarif. Namun Cina menyatakan siap berjuang sampai akhir jika AS terus menyerang negara tersebut.
"Kami telah menjelaskan dengan sangat jelas bahwa Cina tidak mencari perang, tetapi kami juga tidak takut akan hal itu. Kami akan berperang, jika memang harus berperang," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Guo Jiakun dalam jumpa pers rutin pada hari Rabu, 23 April 2025.