6 Bahaya Anemia pada Ibu Hamil

9 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Anemia pada masa kehamilan masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sebanyak 48,9 persen ibu hamil mengalami anemia. Tak hanya itu, anemia juga menyebabkan gangguan konsentrasi, kelelahan, dan penurunan imunitas pada perempuan.

Anemia sendiri adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah. Seperti dilansir Alodokter.com, saat hamil, tubuh wanita akan membentuk lebih banyak sel darah merah untuk mendukung pertumbuhan janin. Produksi sel darah merah dan hemoglobin membutuhkan berbagai komponen, seperti zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Kondisi ini berdampak langsung pada meningkatnya risiko bayi lahir prematur, stunting, hingga kematian ibu saat melahirkan. 

Gejala anemia pada ibu hamil dapat berupa letih, lelah, kulit tampak pucat, jantung berdebar, sesak napas, sulit berkonsentrasi, pusing, dan kaki atau tangan terasa dingin. Anemia pada ibu hamil yang tidak teratasi dapat berpengaruh pada kesehatan dan keselamatan ibu maupun janin. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut ini adalah beberapa bahaya anemia pada ibu hamil:

1. Depresi postpartum

Depresi postpartum adalah depresi yang dialami oleh ibu setelah persalinan. Mengalami anemia selama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi postpartum.

2. Perdarahan pasca-persalinan

Jika ibu hamil mengalami anemia saat proses persalinan, hal ini akan membahayakan keselamatannya ketika terjadi perdarahan. Selain itu, anemia juga dapat menyebabkan tubuh ibu hamil lebih sulit melawan infeksi.

3. Bayi lahir dengan berat badan rendah

Penelitian menunjukkan bahwa anemia saat hamil berhubungan erat dengan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), terutama jika anemia terjadi pada trimester pertama kehamilan.

Bayi dikatakan memiliki berat badan lahir rendah jika lahir dengan bobot kurang dari 2,5 kg. Bayi yang lahir dengan kondisi ini lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan daripada bayi yang lahir dengan berat badan normal.

4. Bayi lahir prematur

Bahaya anemia pada ibu hamil berikutnya adalah kelahiran prematur. Prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum tanggal perkiraan persalinan atau sebelum minggu ke-37 kehamilan. Selain sejumlah masalah kesehatan, bayi yang lahir prematur juga berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang. Penelitian menunjukan bahwa anemia pada trimester pertama kehamilan meningkatkan risiko terjadinya persalinan prematur.

5. Bayi lahir dengan anemia

Anemia pada ibu hamil juga dapat menyebabkan bayi terlahir dengan anemia. Kondisi ini dapat memengaruhi nafsu makan bayi, sehingga asupan gizinya dapat terganggu. Jika tidak ditangani, hal ini dapat memengaruhi tumbuh kembang bayi.

6. Kematian janin

Beberapa penelitian menunjukan bahwa anemia pada kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya kematian janin, sebelum maupun sesudah persalinan. Untuk mengatasi anemia selama kehamilan, Anda dapat meningkatkan asupan zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Nutrisi tersebut bisa didapatkan dari makanan yang Anda konsumsi sehari-hari 
maupun suplemen atau tablet tambah darah yang diberikan oleh dokter.

Contoh makanan yang kaya akan zat besi, asam folat, dan vitamin B12 adalah daging merah, sayuran berdaun hijau tua, telur, kacang-kacangan, ayam, dan ikan. Aneka makanan tersebut juga termasuk jenis penambah darah untuk ibu hamil.

PT Pyridam  Farma  Tbk  (Pyfagroup) pun merilis Ferospat dan Formom. Ferospat sebagai suplemen zat besi untuk ibu hamil, menyusui, serta usia lanjut. Ada pula Formom yaitu suplemen vitamin dan mineral selama masa kehamilan. Ferospat dan Formom adalah 2 pilihan suplemen vitamin dan mineral yang diklaim membantu memenuhi kebutuhan zat besi, asam folat, vitamin dan mineralnya lainnya untuk mendukung kebutuhan nutrisi ibu hamil. 

Kampanye “Perempuan Hebat, Generasi Kuat”/Pyfahealth

Ferospat hadir dalam bentuk tablet effervescent (tablet larut air) dengan rasa strawberry yang nyaman dikonsumsi, mengandung zat besi, vitamin B12, vitamin C, asam folat, dan mineral esensial lainnya yang berperan untuk membantu mencukupi kebutuhan harian yang juga penting dalam membantu mencegah anemia defisiensi besi (ADB). Sementara itu, Formom mengandung kombinasi 8 vitamin dan 5 mineral, termasuk zat besi, asam folat, beta-karoten sebagai antioksidan, vitamin C, dan kalsium untuk pertumbuhan tulang. Formom diformulasikan khusus sebagai suplemen multivitamin dan mineral prenatal yang penting untuk masa kehamilan. 

“Pemenuhan nutrisi selama kehamilan bukan hanya soal kesehatan ibu, tapi juga tentang investasi jangka panjang untuk kualitas generasi masa depan. Kekurangan zat besi dan vitamin esensial harus dicegah sedini mungkin,” ujar dokter spesialis kandungan Matthew Simangunsong dalam keterangan pers akhir April 2025.

Pyfahealth juga memperkenalkan kampanye bertajuk “Perempuan Hebat, Generasi Kuat”, sebagai bentuk dukungan terhadap perempuan Indonesia agar lebih sadar pentingnya gizi yang tepat sejak masa kehamilan. “Melalui kampanye ini, kami ingin mendorong edukasi nutrisi yang mudah dipahami, dan akses terhadap produk berkualitas seperti Ferospat dan Formom. Harapannya, perempuan Indonesia dapat menjadi agen perubahan dalam mencetak generasi sehat, cerdas, dan kuat,” kata Head of Marketing and Business Integration Pyfagroup Adi Prabowo.

Read Entire Article
Parenting |