Abaikan Keterangan Saksi Kematian Mahasiswa UKI, Kapolres Jakarta Timur: Mereka Mabuk

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Nicolas Ary Lilipaly mengungkapkan penyidik telah memeriksa total 47 orang saksi dalam kasus kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Erza Walewongko. Namun, kata dia, tidak keseluruhan saksi tersebut dipertimbangkan secara serius keterangannya oleh polisi.

"Bagi kami kalau mahasiswa yang mabuk bersama (saat kejadian perkara), yang bersangkutan kami bisa abaikan keterangannya (sebagai saksi)," kata Nicolas saat agenda rapat dengar pendapat (RDP) Komisi III DPR pada Rabu, 30 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski begitu, Nicolas memastikan pada dasarnya semua orang untuk berhak untuk memberikan kesaksian. Termasuk bagi saksi yang dalam kejadian perkara masih dalam kondisi kesadaran diri yang tidak penuh karena pengaruh mabuk minum-minuman keras. "Tetap jadi saksi. Tetapi keterangan itu kan bisa kami nilai, sebab itu proses penyelidikan," ujar Nicolas ketika dikonfirmasi lebih lanjut terkait hal tersebut. 

Dari total 47 saksi yang telah diperiksa oleh Polres Metro Jakarta Timur, sebagian besar berstatus sebagai mahasiswa yang juga teman kuliah Kenzha. Mereka ikut mabuk-mabukan dalam acara tersebut sehingga polisi menilai belum cukup kompeten untuk dijadikan rujukan utama penyelidikan. 

"Kalau untuk menilai sampai di mana keterangan saksi itu (diterima) kan kami penyidik yang punya (wewenang) secara objektif menilainya," ucapnya lagi. 

Pihak keluarga mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap Polres Metro Jakarta Timur karena tidak memeriksa saksi kunci kasus kematian Kenzha Ezra. Padahal saksi tersebut melihat secara langsung kejadian penganiayaan maupun pengeroyokan yang dialami oleh Kenzha. 

Kuasa hukum keluarga korban, Manotar Tantobolong, merasa ada yang janggal dengan proses pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Timur. Sebabnya, menurut Manotar, keterangan saksi kepada polisi berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada. “Kami duga saksi-saksi yang dipanggil Polres Metro Jakarta Timur di-screening di kampus. Termasuk apa yang mau disampaikan di depan penyidik," ujar Manotar. 

Kenzha ditemukan tewas di area kampus UKI pada Selasa, 4 Maret 2025 lalu. Saat itu Kenzha ditemukan dengan wajah dan hidung dalam kondisi berdarah di parkiran motor kampus, sebelum dilarikan ke IGD RS UKI Cawang Jakarta Timur.

Hasil pemeriksaan forensik sendiri menunjukkan bahwa penyebab kematian Kenzha karena adanya penurunan kesadaran. Ada dua hal yang menjadi pemicu terjadinya penurunan kesadaran tersebut, yaitu kadar alkohol dalam tubuh yang cukup tinggi serta kepala korban yang sempat beberapa kali mengalami benturan. 

Read Entire Article
Parenting |