India Tutup Wilayah Udara untuk Maskapai Pakistan

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah India menyatakan telah menutup wilayah udara untuk maskapai penerbangan Pakistan. Penutupan itu terjadi beberapa hari setelah Pakistan melarang maskapai penerbangan India terbang di wilayahnya.

Dalam enam hari terakhir, tentara India dan Pakistan telah saling tembak-menembak. Dilansir dari Sky News, India mengklaim penembakan pertama kali dimulai oleh pihak Pakistan di perbatasan de facto sepanjang 460 mil yang melintasi Kashmir. Tidak ada korban yang dilaporkan. Militer Pakistan belum menanggapi tuduhan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amerika Serikat telah mendesak India dan Pakistan untuk bekerja sama guna meredakan ketegangan atas Kashmir. Peristiwa ini terjadi beberapa hari setelah 26 orang ditembak mati oleh orang-orang bersenjata di wilayah sengketa yang dikuasai India. Korban adalah turis. Wilayah yang disengketakan diklaim oleh kedua negara sebagai milik mereka.

India menyalahkan Pakistan atas dugaan serangan militan di dekat kota resor Pahalgam pada 22 April 2025. India mengklaim telah mengidentifikasi tiga penyerang yang terlibat, termasuk dua warga negara Pakistan. Mereka disebut sebagai teroris yang memberontak terhadap penduduk mayoritas Muslim di Kashmir. Pakistan membantah terlibat dalam peristiwa berdarah itu dan menyerukan penyelidikan yang netral.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio telah berbicara secara terpisah dengan menteri luar negeri India Subrahmanyam Jaishankar dan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif. AS menyatakan dukungannya kepada India dalam memerangi ekstremisme dan mendesak Pakistan untuk bekerja sama dalam menyelidiki serangan tersebut.

Pakistan mengklaim bahwa India akan segera menyerang negara tetangganya itu untuk membalas serangan mematikan di Kashmir. Otoritas Pakistan mengatakan memiliki informasi intelijen yang kredibel bahwa serangan militer oleh India akan segera terjadi.

"Kami telah memperkuat pasukan kami karena ini adalah sesuatu yang mendesak sekarang. Jadi dalam situasi itu, beberapa keputusan strategis harus diambil, jadi keputusan itu telah diambil," kata Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif dalam sebuah wawancara di Islamabad pada hari Selasa yang dilansir dari Middle East Eye

Pejabat Pakistan kembali menegaskan rencana serangan itu pada Rabu dalam sebuah konferensi pers. Pada Selasa malam, Menteri Federal Pakistan untuk Informasi dan Penyiaran Ataullah Tarar menjelaskan pengumuman tersebut dalam sebuah unggahan di X. Ia mengatakan bahwa intelijen Pakistan memprediksikan adanya serangan oleh India dalam 24-36 jam ke depan dengan dalih tuduhan tak berdasar dan dibuat-buat tentang keterlibatan dalam insiden Pahalgam. 

"Pakistan menegaskan kembali bahwa setiap tindakan militer yang dilakukan India akan ditanggapi dengan pasti dan tegas. Masyarakat internasional harus tetap menyadari kenyataan bahwa beban eskalasi dan konsekuensi selanjutnya sepenuhnya berada di tangan India," kata Tarrar.

Pilihan editor: Perbandingan Kekuatan Militer India Pakistan yang di Ambang Perang

Read Entire Article
Parenting |