Blake Lively Buka Suara soal Tahun Terberat

15 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Blake Lively kembali tampil di televisi untuk pertama kalinya sejak menggugat Justin Baldoni, sutradara sekaligus lawan mainnya dalam film It Ends with Us (2024). Ia hadir di acara Late Night with Seth Meyers pada Kamis, 1 Mei 2025, untuk mempromosikan film barunya, Another Simple Favor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penampilan ini menyusul kehadirannya di beberapa acara pemutaran film sebelumnya di Austin dan New York. Dalam perbincangan tersebut, dilansir dari kanal YouTube Late Night with Seth Meyers, Lively sempat berkelakar soal status hukum yang membelitnya. “Saya senang kamu tak lagi membawakan Weekend Update. Setidaknya kamu tidak terlalu tahu soal kasus saya,” ujarnya kepada Meyers.

Titik Tertinggi dan Terendah

Lively tak membahas kasus hukumnya secara langsung. Namun, ia menyebut tahun terakhir sebagai periode yang penuh gejolak. “Ini tahun penuh titik tertinggi dan titik terendah dalam hidup saya,” kata bintang serial Gossip Girl (2007) itu. Ia menyinggung banyak perempuan yang takut bicara soal pengalaman mereka.

“Saya melihat banyak perempuan takut untuk berbicara, apalagi sekarang, takut membagikan pengalaman mereka. Ketakutan itu memang didesain seperti itu. Untuk membungkam,” ujar Lively. Istri dari aktor Ryan Reynolds itu mengatakan bahwa ia merasa beruntung bisa bersuara, dan kekuatan dari perempuan-perempuan lain yang berani bicara telah memberinya semangat untuk tetap teguh.

Lively juga menyinggung soal keluarga yang menjadi penopangnya di tengah masa sulit. “Tahun ini berat, dan anak-anak saya jadi penolong utama. Apa pun yang saya alami, saya harus tetap jadi Disneyland untuk mereka,” ujar Lively. Ia dan Reynolds diketahui memiliki empat anak.

Saling Balas Gugatan

Lively menggugat Justin Baldoni pada Desember 2024 atas dugaan pelecehan seksual selama proses syuting It Ends with Us. Ia juga menuding Baldoni melancarkan kampanye balas dendam setelahnya. Menurut laporan People, Baldoni telah membantah dan menggugat balik senilai 400 juta dolar AS atau sekitar Rp 6,5 triliun. Gugatan itu ditujukan kepada Lively, Ryan Reynolds, serta tim publisis mereka, Leslie Sloane dan Vision PR, Inc. dengan tuduhan pencemaran nama baik dan pemerasan.

Lively lalu mengajukan permohonan pembatalan gugatan balik tersebut. Ia menyebut gugatan Baldoni sebagai “tindakan balas dendam” dan mengutip hukum negara bagian California yang melarang balasan terhadap pengungkapan kasus pelecehan seksual.

Namun tim hukum Baldoni meminta hakim menolak permohonan itu dan menyatakan akan meminta pertanggungjawaban atas tindakan penuh kebencian, termasuk tuduhan pelecehan yang dianggap tidak benar. Sidang pertama perkara ini dijadwalkan berlangsung pada 9 Maret 2026.

Read Entire Article
Parenting |