⁠Lakukan 5 Hal ini Jika Khilaf Membentak Anak

2 weeks ago 34

Fimela.com, Jakarta Sebagai orangtua, wajar jika terkadang merasa lelah atau stres, hingga tanpa sadar melampiaskan emosi kepada anak. Membentak anak mungkin terjadi di luar kendali, tetapi dampaknya pada perkembangan emosional anak bisa cukup signifikan. Anak-anak, terutama yang masih kecil, memiliki sensitivitas tinggi terhadap nada suara dan emosi orang tua. Ketika mereka dibentak, rasa takut, cemas, atau bahkan perasaan tidak dihargai bisa muncul dalam benak mereka.

Meskipun tidak ada orang tua yang sempurna, penting untuk segera mengambil langkah bijak setelah menyadari kesalahan ini. Mengabaikan kejadian tersebut atau berpura-pura tidak terjadi apa-apa hanya akan membuat anak merasa kebingungan dan kesulitan memproses emosinya. Sebaliknya, menghadapi situasi ini dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab adalah langkah awal untuk memperbaiki hubungan dengan anak dan memberikan contoh bagaimana cara menghadapi kesalahan.

Momen seperti ini juga bisa menjadi peluang untuk belajar bersama, baik bagi orang tua maupun anak. Dengan merespons situasi secara positif, kamu dapat menunjukkan bahwa kesalahan adalah bagian dari kehidupan, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kita memperbaikinya. Berikut adalah lima hal yang dapat kamu lakukan jika tanpa sengaja membentak anak, untuk memperbaiki hubungan dan mengembalikan kehangatan dalam keluarga.

1. Minta Maaf dengan Tulus

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah meminta maaf kepada anak. Hal ini menunjukkan bahwa kamu mengakui kesalahan dan menghargai perasaan mereka. Pilihlah waktu yang tepat untuk berbicara dengan anak, misalnya ketika suasana sudah tenang. Gunakan bahasa yang sederhana dan sesuai dengan usia mereka, seperti, "Maaf ya, tadi Ayah/Ibu terlalu keras bicara. Itu salah dan Ayah/Ibu menyesal."

Dengan meminta maaf, kamu juga mengajarkan kepada anak pentingnya bertanggung jawab atas kesalahan. Anak akan melihat bahwa tidak apa-apa untuk melakukan kesalahan, asalkan diikuti dengan usaha untuk memperbaikinya. Hal ini dapat membantu membangun kepercayaan mereka kembali kepadamu.

2. Jelaskan Alasannya Tanpa Membenarkan Tindakan

Setelah meminta maaf, jelaskan kepada anak mengapa kamu merasa kesal atau marah. Penting untuk memastikan bahwa penjelasan ini bukanlah pembenaran atas tindakan membentak. Misalnya, kamu bisa mengatakan, "Tadi Ayah/Ibu marah karena situasinya sedang sulit, tapi itu bukan alasan untuk membentak kamu."

Penjelasan ini membantu anak memahami bahwa emosi adalah hal yang normal, tetapi cara mengekspresikannya harus dilakukan dengan baik. Dengan berbicara jujur, anak juga belajar mengenali emosi mereka sendiri dan bagaimana cara menghadapinya secara sehat.

3. Peluk Anak untuk Menenangkan

Sentuhan fisik seperti pelukan adalah cara yang efektif untuk menenangkan anak setelah insiden membentak. Pelukan memberikan rasa aman dan menegaskan bahwa kamu tetap mencintai mereka, meskipun sebelumnya terjadi konflik. Pastikan pelukan dilakukan dengan tulus dan penuh kasih sayang.

Selain itu, pelukan juga membantu meredakan emosimu sendiri. Ketika kamu memeluk anak, hormon oksitosin yang menenangkan akan dilepaskan, sehingga suasana hatimu dan anak menjadi lebih baik. Ini adalah langkah sederhana namun sangat bermakna dalam memulihkan hubungan.

4. Dengarkan Perasaan Anak

Berikan kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan setelah dibentak. Tanyakan dengan lembut, "Bagaimana perasaan kamu tadi waktu Ayah/Ibu marah?" Dengarkan dengan penuh perhatian tanpa menyela atau mencoba membela diri.

Mendengarkan perasaan anak membantu mereka merasa dihargai dan dipahami. Kamu juga dapat menggunakan momen ini untuk mengajarkan cara mengungkapkan emosi dengan kata-kata, sehingga mereka tidak menyimpan rasa sakit hati atau kebingungan terlalu lama.

5. Evaluasi dan Perbaiki Diri

Setelah kejadian, luangkan waktu untuk mengevaluasi diri sendiri. Apa yang memicu emosimu hingga membentak? Apakah ada cara lain yang bisa dilakukan untuk menghadapi situasi serupa di masa depan? Evaluasi ini penting untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Cobalah mencari solusi praktis, seperti berlatih teknik pernapasan untuk menenangkan diri atau membuat jadwal istirahat yang lebih baik agar tidak mudah stres. Dengan berusaha memperbaiki diri, kamu tidak hanya menjadi orang tua yang lebih baik, tetapi juga memberikan teladan positif bagi anak.

Membentak anak memang bisa terjadi, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kamu menangani situasi setelahnya. Dengan meminta maaf, menjelaskan alasan tanpa membenarkan tindakan, memberikan pelukan, mendengarkan perasaan anak, dan mengevaluasi diri, kamu dapat memperbaiki hubungan dengan anak sekaligus belajar menjadi orang tua yang lebih bijak. Ingatlah bahwa setiap momen sulit juga adalah kesempatan untuk tumbuh dan memperkuat ikatan keluarga.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Ajeng Yuniarta
  • Ayu Puji Lestari
Read Entire Article
Parenting |