TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno menjadi sorotan setelah menjadi salah satu anggota dalam Forum Purnawirawan TNI yang meminta Presiden Prabowo Subianto mencopot Gibran Rakabuming Raka dari kursi wakil presiden. Tidak berselang lama, anak Try, Letnan Jenderal Kunto Arief Wibowo dimutasi dari jabatannya.
Kunto Arief Wibowo adalah salah satu anak dari Try yang berkarier dan memiliki pangkat letnan jenderal di TNI. Selain Kunto, Try juga memiliki anak yang berkarier dan berpangkat inspektur jenderal di Kepolisian Republik Indonesia bernama Firman Santyabudi. Ini profil dua anak Try Sutrisno.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Profil Kunto Arief Wibowo
Kunto Arief Wibowo lahir di Malang, Jawa Timur, pada 15 Maret 1971. Mengikuti jejak keluarganya yang dikenal sebagai abdi negara, Kunto pun masuk ke Akademi Militer dan lulus pada 1992. Ayahnya adalah Jenderal Purnawirawan Try Sutrisno, mantan Panglima ABRI dan Wakil Presiden Indonesia ke-6.
Kakak kandung Kunto adalah Inspektur Jenderal (irjen) Firman Santyabudi, yang saat ini menjabat Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Mabes Polri. Selain itu, ia juga merupakan adik ipar dari eks Menteri Pertahanan dan eks KSAD, Jenderal Purnawirawan Ryamizard Ryacudu.
Karier militer Kunto dimulai dengan menjabat Komandan Peleton Batalyon Infanteri 502. Setelah itu, ia sempat pindah ke Komando Resor Militer 083 menjadi Kepala seksi-2/Operasional dari tahun 2007 hingga tahun 2008. Lalu, dia mutasi kembali menjadi Komandan Batalyon Infanteri 500.
Pada 2007, Kunto menyelesaikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat Pendidikan Reguler XLV. Dirinya juga sempat mengikuti pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional pada 2018.
Pada 2020, Kunto pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Siliwangi hingga Juni 2021. Selain itu, ia juga tercatat pernah dua tahun menduduki kursi Komandan Korem Wirabraja. Selama menjabat Danrem Wirabraja ini, Kunto naik pangkat menjadi brigadir jenderal. Dalam waktu dua tahun, ia naik lagi menjadi mayor jenderal saat menduduki jabatan Pangdivif-3 Kostrad.
Empat bulan lalu, Kunto Arief Wibowo yang sebelumnya berdinas di Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) mendapatkan promosi jabatan menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I menggantikan Laksamana Madya TNI Rachmad Jayadi yang saat ini menjadi perwira tinggi Mabes TNI Angkatan Laut dalam rangka pensiun.
Posisi Kunto digeser dari Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I menjadi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat.
Profil Firman Santyabudi
Firman Santyabudi merupakan pria kelahiran 17 November 1965. Ia adalah putra dari Wakil Presiden ke-6 RI Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno. Firman lulus dari Akademi Kepolisian pada 1988.
Kariernya di Korps Bhayangkara banyak berkutat di bidang lalu lintas. Ia pernah menjabat sebagai Wadirlantas Polda Metro Jaya, Kasubdit Jianmas Ditlantas Babinkam Polri (2009), dan Dirlantas Polda Sumsel (2011), hingga Analis Kebijakan Madya Bidang Korlantas Polri (2012).
Selain itu, Firman pernah pula menempati jabatan sebagai Kapolsek Metro Menteng, Kepala SPN Lido Polda Metro Jaya (2008), Kapolres Metro Jakarta Selatan (2009), Kapolres Metro Jaksel (2009), Kabagrenops Robinops Sops Polri (2013), Karodalaops Sops Polri (2013), Kapolda Jambi (2020), hingga Asisten Logistik Kapolri (2020).
Selain aktif di Polri, Firman juga pernah mengemban tugas sebagai Direktur Kerja Sama dan Humas Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) di tahun 2014. Pada 2017, ia menjabat sebagai Deputi Bidang Pemberantasan PPATK.
Irjen Firman Santyabudi menjabat sebagai Kepala Korps Lalu Lintas Polri (Kakorlantas) sejak 31 Oktober 2021. Amanat tersebut diberikan oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo melalui Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2278/X/KEP./2021. Saat itu Firman ditunjuk menjadi Kakorlantas menggantikan Irjen Istiono.
Pada Desember 2023, putra sulung Try Sutrisno tersebut purnatugas dari kepolisian. Ia pun resmi melepas jabatannya sebagai Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri dengan pangkat terakhir Inspektur Jenderal Polri.