Gunung Semeru 3 Kali Erupsi Beruntun, Kolom Abu Capai 700 Meter

2 hours ago 2

TEMPO.CO, Lumajang - Gunung Semeru dilaporkan mengalami erupsi beruntun pada Selasa pagi, 6 Mei 2025. Tiga kali erupsi dengan ketinggian hingga 700 meter di atas puncak itu terekam dalam seismograf Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Semeru di Gunung Sawu, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Petugas Pos PGA Semeru, Yadi Yuliandi, melaporkan tiga kali erupsi itu tercatat pada pukul 04.49 WIB, 06.24 WIB, dan 08.09 WIB. Kolom erupsi pada pukul 08:09 WIB teramati setinggi 700 m di atas puncak (kurang lebih 4.376 meter di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 117 detik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hasil pengamatan kegempaan selama 24 jam terakhir hingga Selasa dini hari menyebutkan sejumlah jenis kegempaan, intensitas, amplitudo hingga durasi gempanya. Sejumlah kegempaan itu, antara lain 52 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 49-201 detik.

Kemudian 8 kali gempa embusan dengan amplitudo 4-9 mm, dan lama gempa 27-65 detik. Tercatat juga 1 kali harmonik dengan amplitudo 6 mm, dan lama gempa 149 detik. Selain itu tercatat juga 2 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 10-20 mm, S-P 14-36 detik dan lama gempa 37-89 detik.

Kendati demikian, status aktivitas Gunung Semeru masih tetap di level II alias Waspada. "Tingkat aktivitas Semeru masih tetap Waspada," ujar Yadi dalam laporannya, Selasa.

Dalam status aktivitas Waspada ini, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi, yakni tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Masyarakat juga harus mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Read Entire Article
Parenting |