Hasan Nasbi Ungkap Alasan Mundur dari Kepala Kantor Komunikasi Presiden

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Hasan Nasbi telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden. Hasan mengatakan, mengundurkan diri merupakan jalan terbaik demi kebaikan komunikasi pemerintah di masa depan.

Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto karena sebelumnya telah memberikan amanat sebagai juru bicara presiden. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tapi saya juga harus meminta maaf kepada beliau jika selama memberikan pelayanan kepada Presiden, masih jauh dari apa yang beliau harapkan," kata Hasan Nasbi dalam video yang diunggah Total Politik, Selasa, 29 Aprili 2025. Anggota Kantor Komunikasi Presiden Ujang Komarudin sudah mengizinkan Tempo mengutip video itu. 

Hasan mengatakan, keputusan mengundurkan diri bukan keputusan tiba-tiba dan emosional. Keputusan mengundurkan diri sudah diambil secara matang. Namun, Hasan tidak menjelaskan detail pertimbangan mengundurkan diri. 

"Kesimpulan saya sudah sangat matang bahwa sudah saatnya menepi ke luar lapangan dan duduk di kursi penonton. Memberikan kesempatan kepada figur yang lebih baik untuk menggantikan posisi bermain di lapangan," kata dia.

Hasan Nasbi resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden. Surat pengunduran diri Hasan sudah dikirimkan kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Seskab dan Mensesneg.

"Pada hari ini, 21 April 2025 sepertinya saat itu sudah tiba, surat pengunduran diri saya tandatangani dan saya kirimkan kepada Presiden lewat 2 kawan baik saya. Mensesneg dan Seskab," kata Hasan.

Pada pertengahan Maret, Tempo mengalami sederet teror. Teror terdiri dari kiriman paket kepala babi tanpa telinga, bingkisan berisi enam tikus mati dengan kepala terpotong, hingga kejahatan digital berupa doksing terhadap Francisca Christy Rosana alias Coca, jurnalis desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus.

Alih-alih mengecam teror, Kepala Kantor Kepresidenan Hasan Nasbi justru memberikan pernyataan yang menuai kontroversi. Ia menyarankan agar kepala babi tersebut dimasak. 

“Sudah dimasak saja,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Maret 2025.

Pernyataan tersebut didasarkan pada respons Cica di media sosial X, yang dianggap Hasan sebagai lelucon. Ia berpendapat bahwa jika korban sendiri tidak merasa terancam, maka insiden ini sebaiknya tidak dibesar-besarkan. “Saya lihat medsos Cica. Dia minta dikirim daging babi. Artinya dia tidak terancam. Dia bisa bercanda. Kirimin daging babi dong,” kata Hasan.

Hasan juga mempertanyakan apakah kepala babi yang dikirim benar-benar merupakan ancaman atau hanya sekadar lelucon. “Apakah itu beneran seperti itu? Atau cuma jokes? Karena mereka menanggapinya dengan jokes,” ujar Hasan Nasbi.

Presiden Prabowo mengakui ucapan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi soal teror kepala babi ke kantor Tempo salah. Dalam pernyataannya, Hasan Nasbi menyarankan agar kepala babi yang dikirim ke jurnalis Tempo Francisca Christy Rosana untuk dimasak saja.

"Itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru, saya kira Beliau menyesal," kata Prabowo dalam wawancara di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 6 April 2025

Read Entire Article
Parenting |