Kedubes Belanda Gelar Konser, Padukan Musik Klasik dan Gamelan

4 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Kerajaan Belanda menghelat konser persahabatan dengan Indonesia di Pusat Kebudayaan Erasmus Huis, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 3 Mei 2025. Pertunjukan bertajuk "Gong and the Four Noses" itu menampilkan grup asal Amsterdam, Oorken Ensemble, yang memadukan seni musik dan teater.

Oorken Ensemble memadukan musik klasik Barat dengan alunan gamelan Jawa. Mereka memasukkan sentuhan musik Claude Debussy hingga komposer Indonesia Iwan Gunawan dan Sinta Wullur. Pertunjukan tersebut mereka tujukan untuk penonton dari segala usia, termasuk anak-anak. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun grup tersebut terdiri dari empat personel, yakni Michela Zanoni sebagai pemain harpa, Michele Mazzini yang bermain klarinet, Robbrecht van Cauwenberghe selalu pemain akordeon, dan Vyesel Dzhesur yang menjadi pemain perkusi. 

Artistic Director Oorken Ensemble, Caecilia Thunnissen, menuturkan bahwa rombongannya sangat senang bisa mengunjungi Indonesia untuk menampilkan karya seni yang memadukan kebudayaan kedua negara. "Kami senang bisa hadir di negara Anda untuk membagikan sejarah panjang kedua negara," kata Thunnissen saat membuka konser. 

Stage Director Oorken Ensemble, Yorikh Stam, menuturkan bahwa pertunjukan menceritakan tentang empat orang yang menjelahi sebuah hutan di antah berantah dan menemukan sebuah rumah penuh misteri. Di dalam rumah itu, mereka menemukan berbagai macam alat musik dan empat topeng hidung buatan. 

Ketika keempat orang itu mengenakan hidung palsu tersebut, mereka langsung pandai bermain alat musik. Selain itu, kesaktian topeng hidung tersebut membuat keempat tokoh berubah menjadi berbagai satwa endemik Indonesia, yakni merak, gajah, ular, dan komodo. 

"Kemudian, mereka kembali menjadi diri mereka sendiri setelah menyadari bahwa mereka memiliki kulit binatang dan hidung ini," ujar Stam kepada Tempo usai pertunjukan berakhir. 

Dalam kesempatan yang sama, komponis sekaligus pemain klarinet Michele Mazzini menuturkan bahwa banyak tantangan yang kelompoknya hadapi selama pentas berdurasi satu jam itu. Dia menyebut bahwa keketatan waktu menuntut setiap personel harus tampil maksimal bermain instrumen sambil berakting. 

Di sisi lain, Mazzini mengaku senang bisa menampilkan gamelan Jawa, termasuk membawakan lagu Bengawan Solo, dalam pertunjukan itu. "Jadi, di sini ada pertukaran budaya dan kreasi musik yang baru dibuat. Itu sangat menarik dan bermanfaat," tuturnya. 

Penampilan Oorken Ensemble di Jakarta digelar sebanyak dua kali pada Sabtu, 3 Mei lalu. Setelah tampil di Jakarta, Oorken Ensemble akan melanjutkan tur mereka ke Yogyakarta pada Rabu, 7 Mei 2025, dan Surabaya pada, Sabtu, 10 Mei 2025.

Read Entire Article
Parenting |