Kementerian Pendidikan Tinggi Ganti Kampus Merdeka Besutan Nadiem dengan Diktisaintek Berdampak

12 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menggantikan program Kampus Merdeka dengan program baru bernama Diktisaintek Berdampak. Program ini diluncurkan oleh Menteri Pendidikan Tinggi Brian Yuliarto bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas.

"Pagi ini, kami bersama-sama seluruh stakeholder meluncurkan apa yang disebut Diktisaintek Berdampak. Harapannya adalah agar kampus-kampus yang ada di Indonesia bisa bergandengan tangan bersama-sama dengan pemerintah daerah dan industri," ujar Brian dalam acara peluncuran di Gedung Kemendikti, Jakarta, Jumat, 2 Mei 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Brian menjelaskan, program ini sebetulnya program lanjutan dari Kampus Merdeka, sebuah sistem yang digagas oleh Menteri Nadiem Makarim. Perbedaannya, kata Brian, program Kampus Merdeka menyiapkan mahasiswa agar bisa masuk ke industri, sementara Diktisaintek Berdampak mengatur lebih jauh hingga ke seluruh kegiatan akademik mulai dari riset, inovasi, hingga magang industri. 

"Jadi bagaimana seluruh kegiatan akademik, riset, dan inovasi bisa membantu kemajuan, bisa memberikan dampak bagi masyarakat," ujarnya.

Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal Diktisaintek Togar Mangihut Simatupang menegaskan bahwa perbedaan Kampus Merdeka dengan Diktisaintek Berdampak ada di output. Dia mencontohkan program beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah). 

"KIP-K itu kan dulu bagaimana angka-angkanya adalah berapa persentase atau berapa yang mendapatkan," kata Togar.  "Nah, kalau sekarang, berapa mahasiswa yang bisa lulus dapat kerja, gitu loh. Jadi nggak cuma dapat beasiswa saja, tapi dia bisa lulus dapat kerja, menyelesaikan tugas-tugasnya." 

Togar memastikan program ini tidak akan menghilang fasilitas-fasilitas yang diberikan dalam program Kampus Merdeka, baik dari pembiayaan maupun peluang kerja sama. Keberadaan program anyar ini, menurut Togar, akan melengkapi dan menyempurnakan program sebelumnya. "Jadi ppgram ini selangkah lebih depan gitu ya," kata dia. 

Adapun soal mekanisme pogram magang, Togar menambahkan, masih dalam proses penyusunan. Dia mengatakan pihaknya masih mengumpulkan sejumlah asiparasi dari mitra kerja, para pengusaha, pemerintah daerah hingga perguruan tinggi. Selain itu, pergantian nomenklatur pogram pun masih dalam proses. "Semua (nomenklaturnya) diganti. Akan ditransfornasi," ujarnya. 

Read Entire Article
Parenting |