Marak Kecurangan UTBK 2025, Ini Penjelasan Menteri Pendidikan Tinggi

10 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, Teknogi (Mendikti Saintek) Brian Yuliarto mengatakan akan melakukan pendalaman mengenai maraknya aksi curang dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Tes atau UTBK SNBT tahun 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami akan melakukan pendalaman-pendalaman, karena kita melihat, masukkan dari panitia melihat adanya indikasi kejahatan yang terorganisir ya," ujarnya saat ditemui usai perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Jakarta, Jumat, 2 Mei 2025. 

Kendati demikian, Brian memastikan tidak ada kebocoran soal ujian dari internal kementerian maupun panitia seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru (SNPMB). Brian berujar dirinya akan segera menyelesaikan kasus ini dan melakukan pertemuan dengan seluruh panitia. "Panitia UTBK yang lebih mengetahui, nanti besok akan ketemu," tuturnya. 

Sebelumnya, terungkap kecurangan peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer pada Seleksi Nasional Berdasarkan Tes atau UTBK SNBT 2025 di Universitas Padjadjaran (Unpad). Petugas menemukan ada peserta yang mencatut identitas mahasiswi sebuah kampus negeri di Sumatera Utara.

“Tapi peserta itu tidak datang ke lokasi ujian sehingga tidak bisa kami tindak lanjuti lebih jauh,” kata Koordinator Pelaksana Pusat UTBK Unpad, Inu Isnaeni Sidiq kepada Tempo, Kamis 1 Mei 2025.

Selain itu, modus berbeda terjadi di Universitas Jember (Unej), Jawa Timur. Seorang pegawai terlibat membantu upaya pihak luar untuk mengakses komputer peserta UTBK 2025. 

Kecurangan itu diamini oleh panitia SNPMB dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa, 29 April 2025. Mereka mengungkap ada dugaan keterlibatan sebuah lembaga bimbingan belajar (LBB) dalam skema kecurangan sistemik pada pelaksanaan UTBK.

Ketua SNPMB Eduart Wolok menyebut sebuah LBB yang berbasis di Yogyakarta diduga berperan aktif dalam memobilisasi peserta ujian untuk mengikuti UTBK pada sesi-sesi awal. Skema ini diduga bertujuan untuk memperoleh dan mempelajari pola soal ujian, yang kemudian akan digunakan untuk membekali peserta lain yang mengikuti ujian di sesi-sesi akhir. 

“Disinyalir, mereka memotret atau mengingat soal sebanyak mungkin di sesi awal. Lalu peserta bimbingan yang didaftarkan di sesi-sesi akhir, masuk ujian dengan informasi yang sudah dimiliki,” kata Eduart dalam konferensi pers tentang kecurangan UTBK 2025 di Gedung Kemendiktisaintek, Jakarta. 

Dalam konferensi tersebut, panitia juga mengumumkan tiga nama yang terbukti melakukan jasa joki. Tiga nama itu merupakan mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB), yakni Lucas Valentino Nainggolan, Healthy Febriana Jessica, dan Khamila Djibran. 

Read Entire Article
Parenting |