Mati Listrik Massal di Spanyo dan Portugal: Mengenal Blackout dan Brownout

11 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Pemadaman atau mati listrik massal alias berskala besar terjadi di wilayah Spanyol dan Portugal pada Senin, 28 April 2025, yang berdampak pada sejumlah sektor publik dan layanan penting. Beberapa kota besar, termasuk ibu kota Madrid dan Lisbon, mengalami gangguan aliran listrik yang menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu.

Berdasarkan laporan dari Sky News, layanan transportasi publik seperti kereta api sempat terhenti, sejumlah penerbangan dilaporkan mengalami penundaan, dan akses terhadap jaringan internet serta komunikasi seluler pun terganggu. Selain itu, fasilitas umum seperti lampu lalu lintas dan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) tidak dapat berfungsi, sementara sebagian layanan rumah sakit harus menyesuaikan operasionalnya. Aliran listrik dilaporkan kembali pulih secara bertahap pada Selasa pagi, 29 April 2025.

Peristiwa tersebut menimbulkan pertanyaan tentang jenis gangguan listrik yang terjadi. Dua istilah yang umum digunakan dalam konteks ini adalah blackout dan brownout.

Dinukil dari laman gotpower, keduanya mengacu pada bentuk gangguan terhadap pasokan listrik, namun memiliki perbedaan mendasar dalam penyebab, skala, serta dampaknya terhadap sistem kelistrikan dan perangkat yang mengandalkannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Blackout
Blackout merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan penghentian total aliran listrik dalam suatu wilayah layanan. Gangguan ini dapat berlangsung dalam jangka waktu yang tidak pasti dan sering kali terjadi tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Penyebab blackout bisa bermacam-macam, mulai dari kerusakan peralatan skala besar dalam jaringan distribusi listrik, cuaca ekstrem, hingga kelebihan beban yang menyebabkan sistem tidak mampu menyalurkan daya secara stabil.

Blackout dapat bersifat luas dan tidak terkontrol, meskipun dalam beberapa kasus, perusahaan penyedia listrik melakukan rolling blackout atau pemadaman bergilir secara terencana sebagai upaya untuk menjaga kestabilan jaringan secara keseluruhan. Dalam rolling blackout, wilayah terdampak biasanya sudah ditentukan sebelumnya dan durasi pemadaman pun lebih terkendali.

Brownout
Sementara itu, brownout adalah kondisi penurunan tegangan listrik yang terjadi dalam sistem distribusi daya. Tidak seperti blackout, brownout tidak menyebabkan listrik padam sepenuhnya. Namun, penurunan tegangan ini dapat membuat beberapa perangkat elektronik dan mesin bekerja dalam kapasitas yang tidak optimal atau bahkan mengalami gangguan fungsi.

Brownout bisa terjadi karena gangguan teknis di jaringan distribusi atau sengaja dilakukan oleh penyedia listrik sebagai langkah darurat untuk mengurangi beban sistem. Umumnya, penurunan tegangan dilakukan sebesar 10 hingga 25 persen dalam waktu singkat, guna mencegah potensi blackout yang lebih merugikan.

Beberapa perangkat seperti lampu penerangan mungkin masih dapat berfungsi, meskipun intensitas cahayanya menurun. Namun, perangkat lain seperti komputer, motor listrik, atau peralatan berbasis kontrol digital bisa terganggu, mengalami kerusakan, atau berisiko kehilangan data akibat tegangan yang tidak stabil.

Baik blackout maupun brownout dapat menimbulkan dampak terhadap kegiatan masyarakat maupun operasional industri. Dalam situasi blackout atau mati listrik massal, seluruh aktivitas yang bergantung pada listrik akan terhenti, termasuk sistem transportasi, komunikasi, dan pelayanan publik. Sementara dalam brownout, risiko kerusakan peralatan elektronik menjadi lebih tinggi karena tegangan yang tidak mencukupi dapat menyebabkan sistem kontrol gagal berfungsi sebagaimana mestinya.

Dewi Rina Cahyani berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Spanyol Lumpuh Akibat Mati Listrik Massal atau Blackout, Apa Itu?

Read Entire Article
Parenting |