OJK Beberkan Kredit Perbankan Tumbuh Melambat jadi 9,16 Persen

6 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pada Maret 2025, kredit perbankan tumbuh 9,16 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Angka tersebut melambat dibanding pertumbuhan kredit pada Februari 2025 yang mencapai 10,30 persen.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae memaparkan total kredit pada Maret tercatat Rp 7.908,42 triliun. “Pada Maret 2025 pertumbuhan kredit tetap melanjutkan pertumbuhan sebesar 9,16 persen year-on-year. Sementara sebelumnya adalah 10,30 persen,” ucapnya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) yang digelar daring, Jumat, 9 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Data OJK memaparkan berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit modal kerja pada Maret tumbuh 6,51 persen (yoy) melambat dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 7,66 persen. Sementara itu kredit investasi turun dari 14,62 persen ke 13,36 persen. Pertumbuhan kredit konsumsi juga melambat dari 10,31 persen jadi 9,32 persen.

Ditinjau dari kepemilikan, bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu sebesar 9,54 persen (yoy). Berdasarkan kategori debitur kredit juga melambat. Kredit korporasi Maret dilaporkan tumbuh sebesar 13,52 persen, sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 1,91 persen. Bulan sebelumnya kredit korporasi dan UMKM masing-masing tumbuh sebesar 15,95 persen dan 2,51 persen.

Dian memaparkan dana pihak ketiga atau DPK mencapai Rp 9.010 triliun, tumbuh 4,75 persen yoy. Pertumbuhan ini juga melambat dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 5,75 persen. Dia meyakini kegiatan industri perbankan pada Maret 2025 tetap memadai dengan rasio alat liquid to non-core deposit atau AL/NCD dan alat likuid kepada dana pihak ketiga atau AL/DPK masing-masing sebesar 116,05 persen dan 26,22 persen.

Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross pada Maret sebesar 2,71 persen, naik tipis dibanding Februari yang lalu sebesar 2,22 persen. Sedangkan NPL net sebesar 0,80 persen. Dian memaparkan ketahanan perbankan masih tetap kuat. Tercermin dari rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang berada di level 25,43 persen. 

Ia berujar di tengah perkembangan dinamika perkembangan global yang sangat cepat pertumbuhan kredit masih dalam rentang target 9-11 persen. “Berdasarkan pembahasan recana bisnis dengan industri perbankan, secara umum tidak terdapat penyesuaian yang signifikan pada target pertumbuhan kredit di tahun 2025.” ujarnya.

Read Entire Article
Parenting |