Ragam Respons Atas Terpilihnya Paus Leo XIV

3 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Gereja Katolik memiliki Paus baru. Pertemuan Dewan Kardinal untuk pemilihan paus atau konklaf akhirnya menentukan Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Robert Prevost, seorang kardinal berusia 69 tahun dari Chicago, Illinois, terpilih pada Kamis, 8 Mei 2025, sebagai Paus baru. Ia merupakan Paus ke-267 dan Paus pertama asal Amerika Serikat yang menduduki Takhta Suci.

Kardinal Prevost akan menggunakan nama Paus Leo XIV, menandai pertama kalinya nama Leo digunakan oleh seorang Paus sejak abad ke-19. Ia merupakan Paus pertama dari Ordo Santo Agustinus (OSA) dan pernah menjabat sebagai Prior Jenderal OSA pada 2001 hingga 2013.

Presiden Prabowo Subianto, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Ketua Majelis Pertimbangan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional turut bersuka cita atas terpilihnya pemimpin baru Gereja Katolik itu.

Prabowo Anggap Pesan Paus Leo XIV Sesuai dengan Pancasila

Presiden Prabowo Subianto mengucapkan selamat atas terpilihnya Paus Leo XIV sebagai pemimpin baru umat Katolik. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan Prabowo berencana memberikan ucapan secara langsung kepada Paus yang bernama asli Robert Francis Prevost itu.

"Beliau akan memberikan keterangan secara langsung, tetapi kalau boleh saya mewakili Presiden, mewakili pemerintah, tentunya kita mengucapkan selamat atas terpilihnya Paus Leo XIV," ucapnya di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 9 Mei 2025.

Prabowo, kata Prasetyo, menyoroti pesan Paus Leo XIV, yakni soal perdamaian dan keadilan sosial. Dari pesan itu, Prabowo melihat adanya kesesuaian dengan sila kedua Pancasila, yakni kemanusiaan yang adil dan beradab.

"Nah, sebagai orang Indonesia mesti tidak boleh tidak hafal, tidak boleh tidak menghayati sila kedua dari Pancasila," kata dia. 

Menag Berharap Paus Leo XIV Lanjutkan Deklarasi Istiqlal Rintisan Paus Fransiskus

Menteri Agama atau Menag Nasaruddin Umar turut berbahagia atas terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus ke-267. Nasarudin berharap kardinal asal Amerika Serikat itu melanjutkan komitmen Deklarasi Istiqlal.

"Kami berharap, komitmen atas Deklarasi Istiqlal akan terus terbangun dan terjalin dengan baik dalam kepemimpinan Paus Leo XIV," ujar Nasaruddin dalam keterangannya pada Jumat, 9 Mei 2025. "Untuk dunia yang lebih humanis, alam yang makin lestari, serta kohesi sosial yang makin kuat dan tidak timpang,” katanya kemudian.

Deklarasi Istiqlal merupakan sebuah dokumen yang menyatakan komitmen terhadap kerukunan umat beragama. Pada 5 September 2024, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, dan mendiang Paus Fransiskus menandatangani dokumen tersebut. Deklarasi ini, tutur Nasaruddin, lahir sebagai diplomasi lintas iman yang berfokus pada isu kemanusiaan dan pelestarian lingkungan.

Ia menyebut deklarasi itu menegaskan bahwa nilai-nilai agama bisa menjadi solusi atas beragam permasalahan tingkat global. Mulai dari dehumanisasi, perubahan iklim, hingga ketimpangan sosial. Nasaruddin meyakini Paus Fransiskus banyak mewariskan ajaran mulia dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia. 

PGI Berharap Paus Leo XIV Lanjutkan Ajaran Paus Fransiskus

Paus Leo XIV dikenal sebagai orang kepercayaan Paus Fransiskus. Harapan bermunculan seusai Kardinal Prevost dinyatakan terpilih sebagi pemimpin Gereja Katolik dunia. Termasuk dari Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia atau PGI. 

"Saya berharap beliau meneruskan jejak Paus Fransiskus yang sangat menekankan persaudaraan kemanusiaan, di tengah dunia yang makin tercabik-cabik oleh ragam kepentingan," ujar Ketua Majelis Pertimbangan PGI Gomar Gultom dalam keterangannya pada Jumat, 9 Mei 2025. 

Gomar menyampaikan harapannya, agar Paus Leo XIV juga meneladani kepedulian Paus Fransiskus atas masalah lingkungan yang makin mengancam kehidupan makhluk hidup. "Tentu, kalau ini diteruskan, akan berpengaruh postif bagi peradaban dunia, terutama dengan kemajemukan masyarakat seperti Indonesia.

Menurut Gomar pengalaman Paus Leo XIV selama di Peru dan Amerika Selatan akan memberi perspektif kuat pada masalah kemiskinan maupun ketidakadilan. Ia menilai Paus Leo XIV kerap menunjukkan perhatian pada kelompok masyarakat terpinggirkan.

Sehingga Gomar meyakini, spirit pastoral Paus Leo XIV bisa menginspirasi gereja-gereja lain. "Untuk berjuang keras menata dunia ini dengan sentuhan pastoral, di tengah perang ekonomi dewasa ini," tuturnya. 

MUI Berharap Paus Baru Bawa Kedamaian dan Atasi Krisis Kemanusiaan

Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menyampaikan harapannya terhadap kepemimpinan Paus baru yang menggantikan Paus Fransiskus yang telah wafat. Dalam pernyataannya, Sudarnoto menekankan pentingnya peran Vatikan dalam menciptakan perdamaian global.

"Saya menyampaikan selamat mengemban amanah mulia. Berharap kepemimpinan Vatikan ke depan memberikan harapan kedamaian tidak saja di kalangan masyarakat Katolik, tetapi juga di kalangan masyarakat beragama yang lain di berbagai wilayah dunia," kata Sudarnoto.

Sudarnoto menilai bahwa peradaban dunia saat ini sedang menghadapi tantangan serius dari kekuatan-kekuatan yang intoleran dan terus melakukan kerusakan. Menurutnya, negara-negara yang tidak mempedulikan ajaran agama, kemanusiaan, dan kerukunan antar agama harus dipandang sebagai musuh bersama.

Lebih lanjut, dia menekankan pentingnya memperkuat jaringan dan kerjasama antar pemeluk agama yang berbeda, serta antar kelompok masyarakat, golongan, dan peradaban yang beragam. "Kepemimpinan Paus ke depan menjadi sangat penting, bersama seluruh elemen masyarakat lainnya, untuk menjadi bagian dari 'problem solver' atas krisis kemanusiaan dan krisis lainnya seperti yang terjadi di Gaza saat ini," tutur Sudarnoto.

Hendrik Yaputra, Dian Rahma Fika, dan Olivia Subandi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Parenting |