Sahabat Fimela, Kenali Tanda Disleksia pada Anak Sejak Dini!

4 days ago 6

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernahkah Anda memperhatikan perkembangan si kecil? Apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana disleksia itu muncul pada anak? Disleksia adalah gangguan belajar yang memengaruhi kemampuan membaca, menulis, dan mengeja. Ciri-cirinya beragam, tergantung usia dan tingkat keparahan. Deteksi dini sangat penting untuk intervensi tepat waktu. Yuk, kita cari tahu lebih lanjut!

Ciri-ciri disleksia pada anak bervariasi, Sahabat Fimela. Pada balita, mungkin terlihat dari perkembangan bicara yang lambat atau kesulitan mengkoordinasikan gerakan. Sementara pada anak usia sekolah, kesulitan membaca, menulis, dan mengeja menjadi lebih jelas.

Ingat, Sahabat Fimela, tidak semua anak dengan disleksia menunjukkan semua ciri ini. Konsultasi dengan ahlinya sangat penting untuk diagnosis yang tepat.

Tanda Disleksia pada Balita (Sebelum Usia Sekolah)

Sahabat Fimela, beberapa ciri disleksia pada balita meliputi: perkembangan bicara yang lambat, misalnya belum bicara di usia 15 bulan sampai 2 tahun; kesulitan mengucapkan kata, seperti terbalik menyebut kata atau kesulitan menemukan kata yang tepat; kesulitan memahami rima; dan kesulitan koordinasi motorik, terlihat dari sering terjatuh atau menabrak benda.

Jika Sahabat Fimela melihat hal-hal tersebut pada anak, jangan langsung panik. Amati terus perkembangannya dan konsultasikan dengan dokter atau ahli jika Anda khawatir.

Tanda Disleksia pada Anak Usia Sekolah (5-6 Tahun dan Seterusya)

Sahabat Fimela, saat anak memasuki usia sekolah, ciri-ciri disleksia mungkin lebih mudah dikenali. Beberapa di antaranya adalah: kesulitan membaca, seperti membaca lambat, sering salah membaca kata, atau kesulitan memecah kata; kesulitan menulis, seperti menulis lambat, menulis huruf terbalik, dan kesulitan mengeja;

Selain itu, anak mungkin juga mengalami kesulitan mengingat urutan abjad atau angka, kesulitan memproses informasi auditori, kesulitan membedakan huruf dan kata yang mirip, kesulitan memahami tata bahasa, dan respons yang lambat terhadap instruksi. Sahabat Fimela, penting untuk selalu sabar dan memberikan dukungan penuh.

Gejala lain yang mungkin muncul termasuk kesulitan berhitung, kesulitan koordinasi motorik halus (seperti mewarnai atau menggunting), kesulitan mengungkapkan pikiran, dan mengucapkan kata-kata yang tidak umum atau tidak tepat.

Memahami Disleksia Lebih Dalam: Bukan Sekadar Kesulitan Belajar

Sahabat Fimela, penting untuk diingat bahwa disleksia bukan sekadar masalah malas belajar. Ini adalah kondisi neurologis yang memengaruhi cara otak memproses informasi. Anak dengan disleksia mungkin memiliki kecerdasan yang tinggi, tetapi mereka membutuhkan pendekatan belajar yang berbeda.

Dengan pemahaman yang tepat, Sahabat Fimela dapat memberikan dukungan yang tepat bagi anak. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Sahabat Fimela, deteksi dini sangat penting. Dengan penanganan yang tepat, anak dengan disleksia dapat tetap berprestasi dan mencapai potensi terbaiknya. Dukungan dan pemahaman dari orang tua dan guru sangat krusial dalam membantu mereka mengatasi tantangan ini.

Ingat, Sahabat Fimela, setiap anak unik. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang perkembangan anak Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Diagnosis dan intervensi dini dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan anak Anda.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Parenting |