Fimela.com, Jakarta Susu sering dianggap sebagai salah satu sumber nutrisi penting untuk anak-anak. Namun, apakah anak-anak di atas usia tiga tahun benar-benar memerlukan susu sebagai bagian dari pola makan mereka? Berdasarkan informasi dari Healthline dan USDA, mari kita bahas manfaat, kebutuhan, dan alternatif susu untuk anak-anak di usia tersebut.
Susu kaya akan kalsium, protein, dan vitamin D, yang semuanya mendukung pertumbuhan tulang dan gigi anak. Menurut artikel di Healthline, anak-anak di usia tumbuh membutuhkan sekitar 700–1.000 mg kalsium per hari, dan susu adalah salah satu cara mudah untuk memenuhi kebutuhan ini.
Selain kalsium, protein dalam susu juga membantu perkembangan otot dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Anak-anak yang aktif secara fisik sering kali mendapatkan manfaat tambahan dari kandungan protein ini untuk mendukung aktivitas mereka sehari-hari.
Namun, penting untuk diingat bahwa susu bukanlah satu-satunya sumber nutrisi tersebut. Jika anak mendapatkan kalsium dari makanan lain seperti sayuran hijau atau tahu, maka susu bisa menjadi pelengkap, bukan keharusan.
Berapa Banyak Susu yang Dibutuhkan?
Berdasarkan panduan dari USDA, anak-anak usia 3–5 tahun sebaiknya mengkonsumsi sekitar 2 cangkir susu atau produk susu per hari. Namun, konsumsi yang berlebihan justru bisa menimbulkan masalah, seperti menurunkan nafsu makan anak terhadap makanan lain yang juga penting.
Terlalu banyak susu juga dapat menyebabkan kekurangan zat besi, yang dikenal sebagai anemia defisiensi besi. Hal ini karena susu mengurangi penyerapan zat besi dari makanan lain. Jadi, penting untuk tetap memperhatikan keseimbangan antara susu dan jenis makanan lainnya dalam pola makan anak.
Jika anak tidak terlalu suka susu, Anda bisa mencoba alternatif seperti yogurt atau keju. Produk susu ini menawarkan nutrisi serupa dengan rasa dan tekstur yang mungkin lebih menarik bagi anak.
Alternatif Nutrisi Selain Susu
Jika anak Anda tidak suka atau alergi terhadap susu, tidak perlu khawatir. Banyak makanan lain yang bisa memenuhi kebutuhan gizi mereka. Artikel dari Healthline menyebutkan bahwa kacang almond, brokoli, dan ikan seperti salmon juga kaya akan kalsium dan vitamin D.
Untuk protein, Anda bisa memberikan daging tanpa lemak, telur, atau kacang-kacangan. Susu nabati seperti susu almond atau susu kedelai yang difortifikasi juga bisa menjadi pilihan, asalkan dipastikan mengandung nutrisi yang diperlukan.
Dengan variasi makanan yang tepat, anak-anak tetap bisa mendapatkan nutrisi esensial tanpa harus bergantung pada susu. Pastikan juga untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi jika Anda merasa ragu tentang kebutuhan spesifik anak Anda.
Mengonsumsi susu pada anak-anak usia 3 tahun ke atas bisa menjadi salah satu cara untuk mendukung pertumbuhan, tetapi bukan keharusan. Berdasarkan panduan dari Healthline dan USDA, yang terpenting adalah memastikan anak mendapatkan nutrisi seimbang dari berbagai sumber makanan.
Jadi, jika anak Anda suka minum susu, itu hal yang baik. Namun, jika mereka tidak terlalu menyukainya, ada banyak alternatif lain yang sama baiknya untuk mendukung tumbuh kembang mereka. Fleksibilitas dan keberagaman pola makan adalah kunci utama.
Penulis: Azura Puan Khalisa
#Unlocking the Limitless
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.