Tips Aman Menunda Haid saat Ibadah Haji

7 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi banyak wanita muslim, menstruasi saat menjalankan ibadah haji bisa menjadi tantangan tersendiri. Hal ini disebabkan wanita yang tengah haid tidak diperbolehkan menjalani beberapa ibadah seperti tawaf dan salat. Karena itu, menunda haid bisa menjadi solusi yang banyak dicari agar ibadah haji dapat berjalan khusyuk dan lancar tanpa hambatan.

Menunda haid memang bisa menjadi solusi praktis, tetapi hal ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada beberapa macam cara yang harus dicermati agar kesehatan tetap terjaga dan ibadah haji tetap sah secara agama.

Dikutip dari Medical News Today, menggunakan obat kontrasepsi hormonal tertentu dapat membantu seseorang menunda menstruasi. Obat pengatur haid di antaranya norethindrone, pil kontrasepsi oral kombinasi, patch kontrasepsi, dan cincin kontrasepsi. Setiap obat pengatur haid seperti kontrasepsi hormonal bekerja secara berbeda untuk mengurangi atau mencegah menstruasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Norethindrone

Bagi wanita yang tidak memakai pil kontrasepsi kombinasi, dokter biasanya akan meresepkan obat bernama norethindrone atau norethisterone untuk menunda haid. Obat ini adalah hormon progesteron buatan yang membantu menundanya keluar darah menstruasi.

Umumnya, obat ini dapat dikonsumsi sesuai saran dokter mulai minum tiga tablet per hari, sekitar 3-4 hari sebelum siklus haid datang. Setelah itu, haid diperkirakan akan datang kembali setelah 2-3 hari setelah menghentikan pengobatan.

Obat ini adalah hormonr progesterone biatan yang membantu menunda keluarnya darah menstruasi. Efek samping yang ditimbulkan bisa berbeda-beda setiap orang. Namun, umumnya efek samping yang terjadi bisa berupa mual, sakit kepala, perubahan suasana hati, dan perubahan gairah seksual.

2. Pil Kontrasepsi

Penggunaan pil KB juga dapat digunakan untuk menunda terjadinya haid pada wanita. Pil KB dapat menjadi pilihan alternatif jika sebelumnya telah mengonsumsi pil kontrasepsi oral kombinasi. Jika Anda telah menggunakan pil kontrasepsi kombinasi, Anda bisa menunda haid dengan cara mengonsumsi pil aktif secara berurutan tanpa jeda pil kosong. Namun, jangan lakukan ini tanpa saran dokter.

3. Koyo dan Cincin Kontrasepsi

Koyo kontrasepsi atau plester kontrasepsi bekerja untuk melepaskan hormon melalui kulit. Merujuk Planned Parenthood, orang-orang menempelkan plester baru pada kulit mereka seminggu sekali selama tiga minggu. Pada minggu keempat, biasanya bebar hormon, yaitu saat menstruasi terjadi. Penggunaan koyo kontrasepsi ini tergolong aman untuk jangka panjang, tetapi tetap konsultasikan dengan dokter.

Sementara itu, cincin kontrasepsi berupa cincin kecil yang dapat digunakan untuk menunda haid. Cincin kontrasepsi digunakan dengan cara dimasukkan dalam organ kewanitaan selama tiga minggu dan kemudian dapat dilepas selama seminggu untuk mendapatkan haid kembali.

4. Obat Alami

Bahan alami juga bisa menjadi pilihan untuk menunda haid. Dilansir dari situs Badan Pengelola Keuangan Haji, obat herbal biasanya dianggap lebih aman karena terbuat dari bahan alami. Namun efektivitasnya bisa berbeda-beda pada setiap orang.

Beberapa bahan alami yang sering dipakai untuk menunda haid antara lain bubur asam jawa, daun raspberry, cuka sari apel, dan daun peterseli. Meski begitu, penting untuk tetap berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum menggunakannya agar terhindar dari efek samping yang berbahaya bagi kesehatan.

Read Entire Article
Parenting |