TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pers Muhamad Agung Dharmajaya mendorong Presiden Prabowo Subianto agar melakukan wawancara dengan lebih banyak media. Agung menyampaikan harapan tersebut setelah Prabowo mengundang jurnalis dari tujuh media untuk wawancara di kediaman Sang Presiden di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada 6 April 2025 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Agung meminta Prabowo juga membuka diri terhadap media-media lain. "Saya berharap selanjutnya media lebih banyak diundang, di antaranya Tempo," kata Agung melalui pesan singkat pada Sabtu, 12 April 2025.
Agung sebelumnya sempat mengapresiasi wawancara Prabowo dengan wartawan dari tujuh media beberapa waktu lalu. Menurut dia, Presiden Prabowo sudah bersikap terbuka dengan berkomunikasi kepada publik melalui pers, apa pun medianya.
Agung, yang merupakan anggota Dewan Pers dari unsur pimpinan perusahaan pers, berujar apresiasi untuk Presiden Prabowo tersebut adalah pandangan pribadi. Sikap itu dia katakan tidak mewakili pandangan Dewan Pers secara kelembagaan.
Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu sebelumnya menyoroti langkah Presiden Prabowo Subianto yang hanya mengundang segelintir media untuk menjawab persoalan-persoalan terkini. Menurut Ninik, alih-alih memberikan akses yang luas kepada media, wawancara ekslusif yang dilakukannya bersama tujuh media beberapa waktu lalu menyebabkan terbatasnya arus informasi bagi publik.
"Pendalaman pertanyaan tidak dapat diwakili segelintir media," kata Ninik saat ditemui di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, pada Kamis, 10 April 2025. Dia melanjutkan, sebagai kepala negara, Prabowo seharusnya menawarkan mekanisme yang lebih inklusif, yaitu dengan membuka ruang seluas-luasnya bagi media, termasuk media di daerah.
Adapun ketujuh jurnalis yang mewawancarai Prabowo pada 6 April 2025 adalah Alfito Deannova (Pemred Detik), Lalu Mara Satriawangsa (Pemred Tv One), Uni Lubis (Pemred IDN Times), Najwa Shihab (pendiri Narasi), Sutta Dharmasaputra (Pemred Harian Kompas), Retno Pinasti (Pemred SCTV-Indosiar), dan Valerina Daniel (News Anchor TVRI). Prabowo membahas berbagai isu, dari teror terhadap media Tempo hingga tarif impor Amerika Serikat, dalam wawancara berdurasi lebih dari tiga jam itu.
Andi Adam Faturahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini.