Vasektomi merupakan prosedur medis yang dilakukan pada pria untuk mencegah kehamilan.
5 Mei 2025 | 09.58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memicu perdebatan publik dengan usulan menjadikan vasektomi sebagai syarat penerima bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat prasejahtera. Meskipun menuai kritik dari sejumlah pihak, usulan ini membuka kembali diskusi penting tentang vasektomi, metode kontrasepsi bagi pria yang terbukti efektif dan memiliki banyak manfaat.
Dikutip dari Planned Parenthood dan Urology Center of Iowa, berikut sederet manfaat vasektomi bagi pria:
1. Prosedur yang Cepat dan Minim Risiko
Vasektomi merupakan prosedur medis ringan yang umumnya selesai dalam waktu 7 hingga 30 menit. Proses ini dilakukan menggunakan anestesi lokal dan tidak memerlukan rawat inap. Metode no-scalpel vasectomy bahkan tidak membutuhkan sayatan, hanya tusukan kecil, sehingga memperkecil risiko perdarahan dan infeksi. Pasien bisa pulang di hari yang sama dan hanya membutuhkan waktu istirahat sekitar dua hari.
2. Tidak Mengganggu Fungsi Seksual
Salah satu kekhawatiran umum adalah apakah vasektomi mempengaruhi performa seksual. Faktanya, vasektomi tidak berdampak pada hormon testosteron, libido, kemampuan ereksi, atau orgasme. Pria tetap bisa berejakulasi dan menikmati hubungan seksual seperti biasa. Bahkan, banyak pria merasa lebih nyaman secara psikologis karena tidak lagi harus memikirkan kontrasepsi saat berhubungan.
3. 99 Persen Efektif dan Bebas dari Kontrasepsi Harian atau Insidental
Dalam hal efektivitas, vasektomi adalah salah satu metode kontrasepsi paling andal. Menurut American Urological Association, setelah prosedur dinyatakan berhasil, tingkat kehamilan hanya sekitar 1 dari 2.000 kasus, menjadikannya lebih dari 99 persen efektif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah dinyatakan steril melalui analisis sperma pasca-prosedur, pria yang menjalani vasektomi tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi lain seperti kondom atau menghitung masa subur. Tidak ada jadwal harian seperti minum pil, tidak perlu peralatan tambahan sebelum berhubungan. Ini menjadikan vasektomi sebagai metode kontrasepsi yang sangat praktis.
4. Biaya Lebih Murah dan Efisien Jangka Panjang
Dibandingkan dengan tubektomi pada wanita atau pembelian alat kontrasepsi jangka panjang, vasektomi jauh lebih murah. Di beberapa fasilitas, biayanya hanya sekitar Rp 10–15 juta, jauh lebih murah dibanding tubektomi yang mencapai Rp 80 juta. Ini menjadi investasi sekali seumur hidup, karena tidak seperti kondom atau pil KB yang membutuhkan pembelian terus-menerus.
5. Lebih Aman dari Prosedur Sterilisasi Wanita
Dari sisi medis, vasektomi jauh lebih aman dibandingkan prosedur sterilisasi bagi wanita seperti tubektomi. Prosedur vasektomi tidak melibatkan organ vital dan tidak memerlukan anestesi umum. Risiko komplikasi sangat rendah, dan tingkat pemulihan jauh lebih cepat. Dalam hal ini, pria yang bersedia divasektomi membantu meringankan risiko kesehatan pasangannya.
Vasektomi juga menguntungkan pasangan wanita. Dengan pasangan pria yang sudah divasektomi, wanita tidak perlu menggunakan kontrasepsi hormonal yang sering menimbulkan efek samping. Selain itu, vasektomi mencegah kebutuhan akan prosedur medis invasif pada wanita.
6. Pemulihan Cepat dan Tidak Menyakitkan
Dikutip dari Austin Center for Vasectomy, proses pemulihan vasektomi termasuk singkat dan tidak menyakitkan. Dengan perawatan ringan di rumah, pria biasanya bisa kembali bekerja dalam 24–48 jam. Ini tentu jauh lebih ringan dibandingkan prosedur tubektomi yang membutuhkan operasi, rawat inap, dan masa pemulihan hingga satu minggu.
Meski usulan Dedi Mulyadi menuai kontroversi, pembicaraan tentang vasektomi membuka kesadaran baru akan pentingnya peran pria dalam keluarga berencana. Dengan sederet manfaat medis, psikologis, dan ekonomis, vasektomi bukan sekadar prosedur, tetapi langkah tanggung jawab yang bijak bagi pria yang telah mantap untuk tidak memiliki anak lagi.
Sapto Yunus dan Antara turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.