Bagaimana Kulit Ikan Hiu Lufthansa Technik Bisa Kurangi Emisi Karbon Pesawat Terbang?

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Kulit ikan hiu telah menginspirasi modifikasi pada pesawat terbang hingga mampu menghemat penggunaan ribuan ton bahan bakar dan mengurangi puluhan ribu ton emisi karbon (CO2e). Efisiensi itu didapat karena perbaikan airflow dan gaya gesek pesawat. 

Lufthansa Technik, anak usaha Lufthansa Group, mengembangkan teknologi Aeroshark, sebuah plastik film khusus yang meniru tekstur kulit hiu. Digunakan untuk melapisi bodi pesawat, plastik film Aeroshark disebutkan berbobot ringan, 180 gram per meter persegi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk satu pesawat bisa dihabiskan sebanyak 800 meter persegi. Menurut Lufthansa Technik, dikutip dari situs perusahaan, itu sama dengan ketambahan satu penumpang kelas bisnis, sudah termasuk dengan bagasinya.

Lufhansa Technik telah menguji coba teknologi Aeroshark sejak akhir 2010, namun penggunaan komersialnya baru setelah pandemi Covid-19 berlalu. Tepatnya pada awal 2023. 

Teknologi Aeroshark mampu mengurangi gaya gesek pesawat lebih dari satu persen. Untuk armada maskapai terdiri dari 10 pesawat terbang, lebih dari satu persen itu berarti penghematan penggunaan sekitar 4 ribu ton kerosin dan pengurangan emisi hampir 13 ribu ton CO2e.

Apa arti 4 ribu ton kerosin dan 13 ribu ton CO2e itu? Lufthansa Technik menyebutnya setara kebutuhan pesawat kargo untuk 53 kali terbang Frankfurt-Shanghai.  
 
Per awal tahun ini, teknologi Aeroshark telah ada pada pesawat-pesawat dan total sudah dibawa terbang selama 160 ribu jam. Sepanjang jam terbang yang sudah ditempuh tersebut, Lufthansa Technik mengklaim telah membawa penghematan bahan bakar sebesar 9.800 ton metrik dan pengurangan emisi karbon sebanyak 31 ribu ton metrik.

Dalam laporan tahunan terbarunya, Luftansa menyoroti Aeroshark dan menyatakannya, "telah secara signifikan mengurangi gaya gesek di udara dan menurunkan konsumsi bahan bakar dan emisi karbon."

Namun demikian, diakui, perbaikan aerodinamik hanyalah satu bagian kecil dari upaya mengurangi emisi karbon transportasi udara. Saat ini, cara paling efektif untuk mereduksi emisi dalam penerbangan adalah dengan menggunakan pesawat yang lebih efisien.

Dan, menurut International Air Transport Association (IATA), pesawat-pesawat baru lebih efisien. Mereka dapat mengurangi emisi sampai 25 persen ketika dibandingkan dengan model pesawat yang lebih lama. 

Untuk dampak Aeroshark, juru bicara Lufthansa Technik Michael Lagemann mengatakan kalau setiap pesawat dan maskapai mempunyai angka dan penghematan yang berbeda-beda bergantung kepada rute dan profil muatan. Klien pertamanya, Lufthansa Cargo, misalnya disebutkan mencatatkan penghematan tahunan sebesar 1.170 ton metrik CO2e untuk setiap pesawat.  

"Ini adalah sebuah kontribusi kecil  tapi ini efektif," kata Lagemann dikutip dari Skift, terbit 18 Maret 2025. Dia menambahkan, "Saat ini tersedia hanya untuk jenis pesawat tertentu, tapi kami mencoba mengembangkannya lebih luas."

Apa Itu Aeroshark dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Aroshark adalah sebuah lapisan film yang dibuat utamanya dari plastik dan menampilkan sebuah tekstur ber-rusuk (ribbed) dengan bintik-bintik berbentuk prisma yang disebut riblet yang meniru kulit hiu. Setiap riblet berukuran lebar sekitar 50 mikrometer.

Lufthansa Technik mengatakan bahwa ketika diaplikasikan ke permukaan sebuah pesawat, riblet-riblet itu berkesesuaian dengan aliran angin (airflow), mengurangi friksi saat terbang--mirip kulit hiu yang menolong jenis ikan itu bergerak efisien di dalam air.

Saat ini, Lagemann menerangkan, coating menggunakan Aeroshark menutup sekitar 40 persen badan pesawat, terutama pada bagian besar di tengah. Tapi, dia meyakini, semakin aplikasinya diperluas, semakin besar friksi yang bisa dikurangi dan semakin besar penghematan bahan bakar dan pengurangan emisi karbon yang dihasilkan. 

Meski begitu, beberapa bagian dari pesawat diakuinya tak akan mendapat manfaat dari pelapisan Aeroshark itu. "Beberapa area telah memiliki airflow optimal, jadi ada sedikit ruang saja untuk perbaikan. Area lainnya, seperti sensor, malah harus terbebas dari coating apapun."

Pesawat dan Maskapai Apa yang Gunakan Aeroshark?

Lebih dari enam maskapai telah mengadopsi Aeroshark, termasuk Lufthansa, Lufthansa Cargo, Latam, Swiss, Austrian Airlines, dan All Nippon Airways. Total, menurut Lufthansa Technik, lebih dari 25 pesawat kini memiliki teknologi coating yang dikembangkannya itu.

Swiss, yang telah memodifikasi seluruh 12 pesawat Boeing 777 miliknya, menghemat emisi CO2e setara sekitar 87 penerbangan jarak jauh Zurich-Mumbai.

Latam telah memasangnya pada sebagian armada Boeing 777 miliknya dan berencana menambahkan ke empat pesawatnya lagi. Ekspansi oleh Latam ini bisa menuntun ke pengurangan emisi CO2e sebesar 6 ribu ton metrik per tahun. Emisi sebesar itu ekuivalen dengan kira-kira 28 penerbangan dari Sao Paulo ke Miami pakai Boeing 777.

Read Entire Article
Parenting |