TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Nagita Slavina ternyata berbakat jadi mak comblang. Ia adalah tokoh kunci dari bersatunya pasangan Luna Maya dan Maxime Bouttier. "Iya, sebenarnya waktu itu seru-seruan dan lucu-lucuan aja, sebagai emak-emak kalau melihat brondong cakep kan gemes ya gitu. Iya (pengen kenalkan Maxime ke Luna). Eh Maxime cakep ya, cakep,” ujar Nagita dipantau secara daring seperti dilansir Antara.
Nagita tampil menawan dengan balutan busana nuansa hijau tua off shoulder saat menghadiri pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier di Bali. Nagita juga mengenakan kalung berlian yang hadir bersama sang suami Raffi Ahmad. Pada saat Raffi bertemu Maxime, Raffi pun terdengar setuju dengan perjodohan itu. Raffi ingat pernah berucap bahwa Maxime memiliki paras yang tampan kepada Luna. “Maxime cakep juga ya, kak Luna,” kata Raffi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada akad nikah Luna dan Maxime, Raffi Ahmad pun menjadi saksi pernikahan. Raffi Ahmad yang mengenakan jas cokelat dengan kemeja putih mengenang sang sahabat yang merintis karier bersama dengan Luna Maya dan almarhum Olga Syahputra.
Aktor Indonesia Maxime Bouttier dan Luna Maya telah resmi menyandang status sebagai suami dan istri setelah menggelar akad nikah di Gianyar, Bali, Rabu 7 Mei 2025. “Saya terima nikah dan kawinnya Luna Maya Sugeng binti almarhum Uut Bambang Sugeng dengan maskawin tersebut 7,5 gram logam mulia dan uang 2.025 USD dibayar tunai,” kata Maxime saat menjabat tangan wali nikah Luna Maya Tipi Jabrik sebagaimana dipantau secara daring dari Jakarta, Rabu 7 Mei 2025. Ijab kabul dilakukan di hadapan saksi nikah keduanya yakni Irwan Mussry dan Raffi Ahmad dengan mas kawin 7,5 gram logam mulia dan uang tunai AS 2.025 dolar.
Nagita Slavina mungkin hanya seru-seruan untuk mengenalkan Luna Maya kepada Maxime Bouttier. Namun saat ini sudah semakin banyak masyarakat yang mencari jodoh melalui jasa mak comblang resmi. Mencari jodoh melalui mak comblang sudah bukan barang baru di Indonesia.
Mak comblang bersertifikasi Zola Yoana sudah menjalani usaha perjodohan selama 12 tahun terakhir. Dia merasakan perubahan animo masyarakat terhadap percomblangan. Dulu, orang cenderung malu-malu ketika mendatangi makcomblang. Namun, sekitar tujuh tahun lalu, masyarakat mulai cenderung lebih terbuka.
Klien Zola yang sebelumnya lebih banyak berusia 40 tahun ke atas kini didominasi generasi milenial dan Z mulai usia 26 tahun. Menurut dia, para kliennya menggunakan jasa matchmaker karena enggan mencari jodoh lewat aplikasi kencan. "Sebab, dating apps sifatnya random. Sedangkan mereka mencari hubungan serius," ucapnya kepada Friski Riana.