Fimela.com, Jakarta Pernahkah si kecil tiba-tiba mengeluh nyeri pada bagian kaki di tengah malam? Kondisi ini tentu membuat orang tua khawatir. Apalagi ketika rasa sakit mengganggu istirahat anak. Salah satu penyebabnya adalah growing pain, sebuah kondisi umum yang dialami anak-anak selama masa pertumbuhan.
Growing pain adalah istilah untuk rasa nyeri atau pegal di kaki. Biasanya pada area paha, betis, atau di belakang lutut. Meski tidak berbahaya, kondisi ini sering terjadi secara tiba-tiba dan bisa membuat anak tidak nyaman. Rasa nyeri ini lebih sering dialami pada malam hari atau setelah aktivitas fisik yang berat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu growing pain, kemungkinan penyebabnya, dan langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Pemahaman ini penting agar orang tua dapat memberikan penanganan yang tepat saat anak mengeluhkan kondisi tersebut.
Apa itu Growing Pain?
Growing pain adalah kondisi nyeri yang umum dialami oleh anak-anak berusia 2–12 tahun. Biasanya, rasa nyeri muncul di bagian kaki, seperti paha, betis, atau di sekitar lutut. Nyeri ini sering kali terasa berdenyut atau seperti kram, dan sering muncul setelah anak melakukan aktivitas fisik yang intens sepanjang hari.
Meskipun sering disebut sebagai "nyeri pertumbuhan," penyebab pasti dari growing pain masih menjadi perdebatan di kalangan medis. Beberapa ahli menduga bahwa kondisi ini berkaitan dengan rendahnya ambang nyeri pada anak atau faktor biomekanis tertentu. Namun, hal ini tidak berbahaya dan tidak mengganggu pertumbuhan anak secara langsung.
Apa Penyebabnya?
-
Rendahnya Ambang Nyeri Anak
Anak-anak dengan ambang nyeri yang rendah cenderung lebih sensitif terhadap rangsangan rasa sakit. Aktivitas sehari-hari, seperti berlari atau melompat, bisa menyebabkan ketegangan pada otot dan jaringan lunak yang memicu rasa nyeri, terutama saat tubuh beristirahat di malam hari.
Hal ini bisa terjadi karena anak berada dalam fase perkembangan tubuh yang pesat, sehingga otot dan tulangnya perlu menyesuaikan diri. Namun, perlu diingat bahwa rasa nyeri ini biasanya bersifat sementara dan dapat mereda dengan perawatan sederhana.
-
Faktor Psikis
Faktor psikologis seperti stres atau kecemasan juga bisa memengaruhi persepsi anak terhadap rasa nyeri. Anak yang merasa lelah secara emosional lebih mungkin mengeluhkan nyeri, termasuk growing pain. Hal ini terjadi karena tekanan psikis dapat meningkatkan kepekaan tubuh terhadap rasa sakit.
Karena itu, orang tua perlu memperhatikan kondisi emosional anak, terutama jika anak sering mengeluh nyeri tanpa sebab yang jelas. Memberikan kenyamanan emosional, seperti pelukan atau kata-kata yang menenangkan bisa membantu anak merasa lebih baik.
-
Kekurangan Vitamin D
Vitamin D berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang dan otot. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan otot terasa lemah dan rentan terhadap rasa nyeri. Anak-anak yang jarang terpapar sinar matahari atau memiliki asupan vitamin D yang rendah berisiko mengalami kondisi ini.
Untuk mengatasi hal ini, penting untuk memastikan anak mendapatkan asupan vitamin D yang cukup. Baik dari makanan seperti susu dan ikan berlemak maupun dari paparan sinar matahari di pagi hari. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter untuk memberikan suplemen yang sesuai.
Tips Mengatasi Growing Pain pada Anak
-
Tetap Tenang
Saat anak mengeluh nyeri, orang tua perlu menjaga ketenangan agar tidak memicu rasa panik pada anak. Anak yang melihat orang tuanya panik cenderung merasa lebih cemas dan berpotensi memperburuk rasa sakit.
Cobalah untuk berbicara dengan lembut dan tanyakan bagian tubuh mana yang terasa sakit. Dengan menunjukkan sikap tenang, anak akan merasa lebih nyaman dan percaya bahwa rasa nyeri tersebut tidak berbahaya.
-
Pijat Lembut
Memberikan pijatan ringan pada area kaki yang nyeri dapat membantu melancarkan peredaran darah dan meredakan ketegangan otot. Gunakan minyak pijat atau balsem hangat untuk memberikan rasa nyaman tambahan pada anak.
Pijatlah dengan gerakan melingkar yang lembut. Mulai dari bagian bawah kaki hingga ke atas. Selain meredakan nyeri, pijatan ini juga memberikan efek relaksasi yang membuat anak lebih mudah tertidur kembali.
-
Kompres Hangat
Kompres hangat adalah salah satu cara efektif untuk mengatasi growing pain. Tempelkan kain yang sudah direndam air hangat atau gunakan botol berisi air hangat pada area yang terasa nyeri.
Kompres hangat membantu mengendurkan otot-otot yang tegang dan memberikan sensasi nyaman pada anak. Pastikan suhu kompres tidak terlalu panas agar tidak menyebabkan iritasi pada kulit anak.
Growing pain adalah hal yang umum terjadi pada anak-anak dan tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Namun, jika keluhan terus berlanjut atau disertai gejala lain, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan anak.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.