Ini Sejarah GBK yang akan Diambil Danantara

3 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pelaksana atau Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Perkasa Roeslani mengatakan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (GBK) akan diambil alih. Selain GBK, seluruh aset yang berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) juga akan dikelola oleh Danantara.

“Jadi ini semua yang tadinya berada di dalam Setneg akan berada di bawah Danantara,” kata Rosan usai Town Hall Meeting di Jakarta Convention Center (JCC), Senin, 28 April 2025. Lantas, seperti apa asal-usul GBK? 

Sejarah GBK

Melansir laman resminya, Pusat Pengelolaan Komplek GBK atau PPKGBK merupakan satuan kerja (satker) Badan Layanan Umum (BLU) yang berada di bawah Kemensetneg. PPKGBK bertugas mengelola kawasan GBK yang mempunyai luas mencapai 279,1 hektare dan menjadi kawasan olahraga terintegrasi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kawasan GBK berawal dari Asian Games III Tahun 1958 di Tokyo, Jepang. Kala itu, Asian Games Federation menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games IV Tahun 1962. Kepercayaan tersebut disambut Presiden ke-1 RI Sukarno melalui pembangunan mega proyek komplek olahraga dengan berbagai fasilitas, termasuk wisma atlet. 

Fungsi lain dari kawasan GBK adalah konservasi lingkungan dengan 84 persen berupa area terbuka hijau. Di kawasan terbuka hijau GBK tersebut terdapat seluas 67,5 persen lingkungan hijau dengan 22 jenis burung liar yang berkicau sepanjang hari. 

Adapun dasar hukum dari pembangunan GBK tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 318 Tahun 1962 tentang Yayasan Gelora Bung Karno. Kemudian, ada juga Keppres Nomor 4 Tahun 1984 tentang Badan Pengelola Gelanggang Olahraga Senayan, lalu Keppres Nomor 7 Tahun 2001 tentang Perubahan Nama Gelanggang Olahraga Senayan Menjadi Gelanggang Olahraga Bung Karno. 

Selanjutnya, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pembubaran Badan Pengelola Gelanggang Olahraga Bung Karno dan Direksi Pelaksana Pengelolaan Gelanggang Olahraga Bung Karno. Lalu, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 233 Tahun 2008 tentang Penetapan Pusat Pengelolaan Komplek Gelanggang Olahraga Bung Karno Jakarta pada Sekretariat Negara sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. 

Terakhir, Peraturan Menteri Sekretaris Negara (Permensesneg) Nomor 7 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Permensesneg Nomor 1 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Negara Republik Indonesia. 

Daftar Petinggi Pusat Pengelolaan Kawasan GBK

Pada tahun buku 2024, PPKGBK meraih pendapatan sebesar Rp 566,12 miliar. Angka itu diklaim sebagai pendapatan tertinggi sepanjang sejarah sejak berdiri, atau tumbuh sebesar 236 persen melebihi target. 

Adapun jajaran direksi PPKGBK diisi oleh Direktur Utama Rakhmadi A. Kusumo, Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha (PPU) Mokhamad Rofik Anwar, Direktur Keuangan Hendry Arisandi, serta Direktur Umum Hadi Sulistia. Berikutnya, ada jabatan strategis lain, yaitu Kepala Satuan Pemeriksaan Intern Arief Nugroho, 

Untuk pejabat di Direktorat PPU PPKGBK meliputi Kepala Divisi Pembangunan dan Pemeliharaan David Prastyan, Kepala Divisi Pengembangan Usaha Iis Haerudin, serta Kepala Divisi Pemasaran dan Penjualan Sri Lestari Puji Astuti. Di Direktorat Keuangan, ada Kepala Divisi Akuntansi Afrizal Prasetyo Hananto, Kepala Divisi Perbendaharaan Leonardo Sipayung, serta Kepala Divisi Anggaran dan Perencanaan Hariyadi. 

Berbagai jabatan kepala di Direktorat Umum mencakup Kepala Divisi Humas, Hukum, dan Administrasi Asep Triyadi; serta Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Kerumahtanggaan Jujuk Bandung Windargo.

Selanjutnya adalah para pejabat di unit PPKGBK, meliputi Kepala Unit Kawasan Brita Setiawati, Kepala Unit Stadion Utama Jujuk Bandung Windargo, Kepala Unit Tenis Ahmad Sya’roni, Kepala Unit Istora Abdal Hiyaririjal, Kepala Unit Basket dan Aneka Lapangan Hesty Agustina, Kepala Unit Parkir Timur dan Hutan Kota Reza Heriansyah, Kepala Unit GBK Arena Sugeng Supriyanto, Kepala Unit Gedung Konvensi Iis Haerudin, Kepala Unit Stadion Akuatik Reza Satria, serta Kepala Unit Kantor Pusat dan MOS Hendra Syahrizal. 

Ilona Estherina berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 
Read Entire Article
Parenting |