Mentan: Stok Beras Bermutu Rendah Hanya 0,1 Persen

13 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian atau Mentan Amran Sulaiman mengakui stok beras sebanyak 3,5 juta ton yang disimpan di gudang Perum Bulog tidak 100 persen sempurna. Tapi ia mengklaim hanya 0,1 persen beras yang rusak atau berkualitas rendah.

"Kalau ada yang rusak, 1 kilogram, 2 kilogram, 1 kilogram, 2 kilogram, sedikit. Tetapi yang terpenting adalah kita beri tahu ke Perum Bulog agar menjaga kualitas. Tentu, tidak sempurna 100 persen, iya. Mungkin ada 0,1 persen. Tetapi itu bukan kendala untuk menjaga stok pangan nasional," ujar Amran dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin, 5 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendiri grup bisnis Tiran Group ini menambahkan, ia kini telah memperketat standar kualitas beras yang diserap Bulog setelah terbit kebijakan satu harga gabah Rp 6.500 per kilogram any quality (apa pun kualitasnya). Ia mengatakan, pengadaan stok beras tetap berjalan sembari menjaga kualitas.

“Jangan karena yang rusak, katakanlah 1 ton, 2 ton, ini yang mengganggu proses pengadaan beras. Itu enggak boleh. Tapi kami tekankan, perhatikan kualitas. Itu mutlak,” ujar Amran.

Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto sempat mengungkap temuan adanya sisa beras impor tahun lalu yang berkutu di gudang Bulog Yogyakarta. Menurut dia, beras itu tak layak konsumsi.

“Di situ kami menemukan masih banyak beras-beras sisa impor yang lalu di dalam gudang Bulog itu yang sudah banyak kutunya," ujar Titiek. Ia meminta kemeterian segera mengelola beras tersebut yang dinilainya sudah tak layak jual.

Menurut Menteri Pertanian Amran Sulaiman, temuan beras yang tak layak konsumsi tak hanya terjadi di Yogyakarta. Ia mengaku mendapatkan laporan Bulog yang mengungkapkan, ada 100 ribu hingga 300 ribu ton dari total 1,9 juta ton stok beras impor di seluruh Indonesia yang tak layak konsumsi. Sedangkan di Yogyakarta, menurut Amran, ada 10 ton beras tak layak.

"Ini sudah masuk dalam list termasuk Jogja, tapi kami tanya lagi kalau bisa dipercepat yang di Yogyakarta itu, Bu. Minta maaf, Bu," ujarnya.

Ketua Umum Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso menilai temuan beras impor berkutu di gudang Bulog wajar, tapi harus dikendalikan. Ia menambahkan, beras berpeluang akan berjamur jika penyimpanan dilakukan dengan tak memadai. Pasalnya, menurut dia, beras atau gabah merupakan barang hidup.

“Pasti ancaman kutu pun ada. Jadi kalau kemarin ada berita beras berkutu itu ya memang wajar ada, tetapi tidak boleh berlebih dan itu harus dikendalikan,” ujar Sutarto dalam diskusi bertema 'Investasi Pemerintah untuk Cadangan Beras' di Attap Jakarta, Jumat, 21 Maret 2025.

Read Entire Article
Parenting |