Peran Jonathan Frizzy dalam Peredaran Likuid Rokok Elektrik Mengandung Etomidate

4 hours ago 3

TEMPO.CO, Tangerang - Polisi telah menetapkan Jonathan Frizzy sebagai tersangka dalam peredaran obat keras etomidate pada likuid rokok elektrik. Aktor yang membintangi sejumlah sinetron itu diduga sebagai pemakai sekaligus pengedar cairan rokok elektrik tersebut. Padahal pengedaran produk farmasi yang tergolong obat keras harus memiliki izin.

Kepala Kepolisian Resor Bandara Soekarno Hatta Komisaris Besar Ronald Sipayung mengatakan, Jonathan memesan cairan rokok elektrik itu dari Malaysia dan Thailand melalui kurir. Untuk satu pieces dibeli dengan harga Rp 1,3 juta. "Dijual lagi di Indonesia dengan harga Rp 3 juta-Rp 4 juta per pieces," kata Ronald, Senin, 5 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain Jonathan, polisi juga telah menetapkan tiga orang tersangka yaitu BTR, EDS dan ER. Mereka tergabung dalam grup WhatsApp yang diberi nama 'Berangkat'. Lewat grup inilah Jonathan memesan cairan rokok elektrik tersebut.   

Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Bandara Soekarno Hatta Ajun Komisaris Michael Tandayu mengatakan, dalam bisnis likuid rokok elektrik itu BTR berperan sebagai  kurir. Pria itu akan berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia, untuk membeli produk dari seorang bandar. Dia juga yang membawa produk itu ke Indonesia.  

Sementara EDS, adalah warga negara Indonesia yang sudah cukup lama tinggal di Thailand. Pria tersebut berperan sebagai fasilitator yang menghubungkan pembeli dan penjual. "Dia yang memfasilitasi  ke bandar-di Thailand dan Malaysia," kata Michael. Dalam kasus ini EDS berperan menjadi penghubung antarkurir bertransaksi di Kuala Lumpur. Adapun ER adalah seorang perempuan yang berperan sebagai penghubung antar-tersangka. 

Peredaran obat keras dalam cairan rokok elektrik ini terendus pada Maret 2025. Petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta menemukan penumpang yang membawa cairan itu saat tiba di Jakarta. Penumpan itu kemudian diserahkan ke Polres Bandara untuk diperiksa. Dari sanalah polisi mendapatkan identitas BTR, EDS dan ER. "Dari pengakuan para tersangka inilah diketahui keterlibatan dan peranan JF," kata Michael. 

Read Entire Article
Parenting |