Stok Beras 3,51 Juta Ton, Mentan: Lampaui Swasembada Beras 1984

3 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian atau Mentan Amran Sulaiman mengungkapkan stok beras per Mei 2025 mencapai 3,51 juta ton. Ia menyebut stok ini tertinggi dalam kurun Januari-Mei selama 57 tahun terakhir, atau sejak 1969 ketika pemerintah Orde Baru mendirikan Badan Urusan Logistik (Bulog)—kini Perum Bulog.

Stok beras tertinggi selama 57 tahun seumur saya. Jadi saya lahir, Bulog lahir,” ujar Amran Sulaiman dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Senin, 5 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari data yang dipaparkan Amran Sulaiman, stok beras Mei 1969 sebesar 293 ribu ton. Di akhir tahun, stok itu susut menjadi 261 ribu ton. Di tahun-tahun berikutnya sampai hari ini, ujarnya, hanya beberapa kesempatan Indonesia menikmati stok beras di atas 3 juta ton dalam beberapa kesempatan.

Amran Sulaiman merinci, stok sebesar ini pernah terjadi pada Agustus dan September 1984, dengan penduduk di atas 100 juta jiwa. Kala itu pemerintah menerima penghargaan swasembada pangan dari Organisasi Pangan Dunia (FAO).

Momentum lain adalah Juni 1997. Tapi Amran Sulaiman menduga, angka sebesar ini pada tahun itu terjadi berkat impor. Pemerintah saat itu merasa perlu mengadakan beras dari luar negeri lantaran tengah terjadi gejolak transisi pemerintahan di dalam negeri.

Amran Sulaiman membantah anggapan stok beras 3,1 juta ton hari ini berkat stok peralihan sebesar 1,79 juta ton dari tahun lalu, yang sebagian impor. Ia menyebut angka ini tak istimewa, karena juga pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya, seperti pada 2015, 2019, dan 2020.

Tapi di tahun-tahun itu, ujar Amran Sulaiman, tak pernah stok tembus 3 juta ton. Karena itu ia menyimpulkan, kenaikan stok beras di tahun ini disebakan oleh produksi dalam negeri yang meningkat, bukan impor.

Read Entire Article
Parenting |