Pesawat Militer Israel Melintas di Malta sebelum Serangan terhadap Kapal Bantuan Gaza

13 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta -Sebuah pesawat militer Israel terbang dan melintas di atas Republik Malta beberapa jam sebelum sebuah kapal sipil yang membawa bantuan ke Gaza diserang oleh pesawat tanpa awak atau drone. Kabar itu dilaporkan CNN seperti dilansir Anadolu pada Jumat, 2 Mei 2025, mengutip data transkripsi penerbangan.

Menurut CNN, sebuah pesawat kargo Angkatan Udara Israel Hercules C-130 terlacak meninggalkan Israel pada Kamis sore dan terbang menuju Malta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pesawat itu tidak mendarat di bandara internasional Malta tetapi terbang pada ketinggian yang "relatif" rendah — di bawah 5.000 kaki — di atas Malta timur "untuk waktu yang lama". Pesawat itu akhirnya kembali ke Israel sekitar tujuh jam kemudian.

Laporan penerbangan itu terjadi beberapa jam sebelum Freedom Flotilla Coalition mengatakan salah satu kapal mereka diserang di wilayah internasional dekat Malta pada Jumat dini hari.

"Pukul 00:23 waktu Malta, sebuah kapal Freedom Flotilla menjadi sasaran serangan pesawat nirawak," kata koalisi itu, dikutip dari Anadolu. Mereka mencatat dua serangan di bagian depan kapal menyebabkan kebakaran dan kebocoran pada lambung kapal.

Kapal bernama Conscience itu membawa 16 orang dan perlengkapan kemanusiaan yang akan dikirim ke Gaza. Pihak berwenang Malta menyelamatkan mereka yang berada di atas kapal setelah kapal kehilangan daya dan "berisiko besar tenggelam".

Berdasakan laporan Times of Malta, pergerakan C-130 Hercules dilaporkan secara rinci oleh pelacak penerbangan daring ADS-B exchange.

Pesawat Israel tersebut terlihat melayang di atas Malta selama beberapa saat, sebelum melakukan serangkaian manuver di atas Hurd's Bank di sebelah timur pulau tersebut, pada ketinggian yang relatif rendah sekitar 5.000 kaki. 

"Apa yang terjadi sangat serius. Israel tampaknya telah menerbangkan pesawat militer yang tidak sah di atas Malta, negara Uni Eropa dan melanggar kenetralan kami. Ini sangat serius," kata seorang sumber militer anonim.

Times of Malta menyebut kapal Freedom Flotilla bertujuan untuk mengakhiri blokade dan mengirimkan bantuan ke daerah kantong Gaza yang terkepung melalui aksi tanpa kekerasan. Di antara para aktivis di Malta yang menunggu untuk menaiki kapal yang menuju Gaza adalah aktivis terkenal Greta Thunberg dan pensiunan Kolonel Angkatan Darat AS Mary Ann Wright.

Para aktivis khawatir kejadian itu akan terulangnya sebagaimana insiden Mei 2010, ketika pasukan Israel menyerbu kapal-kapal Freedom Flotilla dari speedboat dan helikopter. Sembilan aktivis telah dibunuh oleh pasukan Israel dalam serangan itu.

Masih belum ada konfirmasi mengenai hubungan antara pesawat militer Israel dan serangan terhadap armada tersebut.

Read Entire Article
Parenting |