TEMPO.CO, Jakarta - Konser grup band asal Korea Selatan, DAY6 di Jakarta pada Sabtu, 3 Mei 2025, memicu gelombang protes dari penggemar. Ribuan My Day—sebutan bagi penggemar DAY6—meluapkan kekecewaan terhadap promotor Mecimapro atas serangkaian masalah yang terjadi sebelum dan saat konser berlangsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konser bertajuk DAY6 3RD WORLD TOUR FOREVER YOUNG itu diwarnai berbagi masalah mulai dari cuaca buruk, pengelolaan kerumunan yang buruk, hingga tenda ambruk. Di media sosial X, kata kunci ‘Mecima’ bahkan trending dengan cuitan mencapai lebih dari 177 ribu kali. Banyak dari netizen bahkan melakukan perbandingan antara dua promotor besar yang sering mendatangkan konser K-Pop di Tanah Air, yaitu Mecimapro dan Dyandra Global Edutainment.
Pindah Lokasi Konser hingga Tuntutan Refund
Awal kekacauan bermula dari keputusan Mecimapro memindahkan lokasi konser. Konser ini semula dijadwalkan di Jakarta International Stadium (JIS). Namun, pada Jumat, 21 Maret 2025, promotor mengumumkan perubahan lokasi ke Stadion Madya Gelora Bung Karno.
“Untuk mengakomodasi serta mendukung pertandingan sepak bola yang akan berlangsung di JIS pada 27 April 2025, sesuai dengan arahan dari pemerintahan daerah DKI Jakarta,” tulis Mecimapro melalui akun Instagram resmi mereka.
Menjelang konser, keluhan datang dari penggemar yang belum menerima nomor kursi dan antrean masuk. Tiket.com sebagai agen penjualan tiket menyarankan pembeli untuk melakukan pengembalian dana (refund). Namun, Mecimapro meminta penggemar tidak mengajukan refund karena mereka akan segera mengirimkan nomor kursi. Hingga hari-H konser, sejumlah penggemar masih belum menerima informasi yang dijanjikan dan membanjiri platform X dengan tuntutan refund.
Manajemen Kerumunan dan Pelayanan Bermasalah
Menjelang konser, Jakarta diguyur hujan deras disertai angin kencang. Penonton yang datang lebih awal untuk sesi soundcheck harus menunggu di luar area stadion tanpa perlindungan dan manajemen kerumunan (crowd control) yang memadai. Salah satu tenda besar hitam yang dijadikan tempat berteduh ambruk karena tak sanggup menahan air hujan.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, terlihat atap tenda robek dan air meluncur deras ke tanah. “WKWKWK HADEH TENDA BOCOR BL****HHH,” tulis akun X @y**lma**. Beberapa insiden lain juga dilaporkan, seperti papan tumbang akibat angin, korsleting listrik, layar LED mati, hingga makanan ringan kedaluwarsa. Akun @po**_o**ni bahkan merangkum insiden-insiden ini dalam cuitannya, “Rekapan Chaosnya Penyelenggaraan Konser Day6 by Mecima Pro.”
Konser DAY6 Tertunda
Imbas dari banyak kekacauan di lokasi, akhirnya konser sempat tertunda beberapa jam dan baru dimulai sekitar pukul 20.30 WIB. Sebelumnya, Mecimapro baru memberikan pernyataan resmi sekitar pukul 17.32 WIB melalui akun X-nya.
“#DAY6_FOREVER_YOUNG_JAKARTA_2025 – Demi alasan keamanan, kami menunda pintu masuk ke area konser. Kami akan melanjutkan proses masuk begitu kondisi membaik. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan menghargai kerja sama Anda,” tulis mereka.
Berbagai protes lainnya juga ramai disuarakan di X. Salah satunya akun @d**fira_**o yang mengunggah rekapan video penggemar tentang 'Mecima bubar'. Akun tersebut bahkan menulis, “MECIMA DOWNFALL ERA”. Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan lanjutan dari Mecimapro mengenai berbagai keluhan yang muncul.
Penggemar Bandingkan Mecimapro dengan Dyandra
Setelah konser berlangsung, pembahasan penggemar di media sosial juga beralih ke perbandingan antara dua promotor besar konser K-pop di Indonesia: Mecimapro dan Dyandra Global Edutainment. Banyak penggemar menilai Dyandra memiliki manajemen acara yang lebih baik.
Akun @su**hee* menulis, “Mecima minimal lu bisa jadi promotor yang menghargai customer. Kenapa selalu jadi promotor anti kritik? Padahal kalo lu berbenah dan menghargai kritikan customer juga enggak bakal seruwet ini.” Ia lalu menekankan, meskipun belum pernah merasakan konser yang diselenggarakan Dyandra, ia merasa pelayanan promotor tersebut lebih baik. “Setiap kali konser yang dibawa Dyandra lewat tuh selalu bikin iri sama setiap kenyamanan yg dia kasihh ke customer-nya. Terus dikritik pun next konsernya langsung bebenah,” tulisnya melanjutkan.
Senada, akun @2*Car**ell juga menanggapi cuitan tersebut, “Yapss bener bangett, kerasa banget bedanya the real ‘kesenjangan promotor’. Karena aku nonton SVT sama NCT 124 bener bener kerasa banget bedanya Dyandra waktu NCT bener staff-nya seramah dan se-humble itu. Dari segi apa pun okey banget tikecting enggak di persulit, lancar banget.”
Akun @**noja*m2*13_ juga mencuit, “Sebenarnya Dyandra dulu juga chaos, tapi dia mau berbenah, nah Mecima ini bukannya berbenah malah makin-makin,” tulisnya. Sementara akun @**youn**ixx* berbagi pengalamannya di konser SMTOWN yang dibawa Dyandra, “Aku pengalaman SMTOWN sama Dyandra kak, staff-nya enggak diragukan lagi sih, HELPFULL ABISSS!!!!“
Dyandra Ikut Disorot karena Kasus Confetti Taeyeon
Namun, tidak semua penggemar memuji promotor Dyandra. Akun @he**ts2h**chu menulis, “Kemarin sempat baca ada yang memuji Dyandra padahal mah sama aja sebenarnya kayak Mecima, yakali confetti yang harusnya buat SONE (penggemar SNSD) malah dipake di event lain dan ternyata pas konser banyak SONE yang enggak dapet confetti hadeh, red flag semua promotor di Indonesia.”
Sorotan ini menguat setelah akun fanbase @SN*DINA*NI*N mengunggah surat terbuka pada Ahad, 4 Mei 2025. Mereka menuntut klarifikasi atas penyalahgunaan confetti eksklusif dari Kim Taeyeon yang digunakan di konser lain. “Kami selaku Fanbase SNSD di Indonesia yang mewakili SONE Indonesia dengan tegas ingin meminta penjelasan dari pihak promotor selaku penyelenggara konser TAEYEON: The TENSE in JAKARTA terkait kejadian yang sangat kami sesalkan,” tulis akun tersebut.
Mereka menyebut confetti tersebut memuat tulisan tangan Taeyeon dan seharusnya menjadi hadiah khusus bagi para penggemar yang hadir. “Namun sangat disayangkan, confetti ini justru dibagikan secara cuma-cuma di konser lain kepada orang-orang yang bahkan bukan fans dari Taeyeon.” Mereka meminta Dyandra memberikan klarifikasi resmi dan menyatakan harapan agar kejadian ini tidak meluas ke ranah penggemar internasional.